Home - Aparat Jangan Represif!

Aparat Jangan Represif!

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email
Aksi yang digelar SEKBER, SMI dan KKY Jumat lalu (27/6).

Aksi yang digelar SEKBER, SMI dan KKY Jumat lalu (27/6).

Hidup petani Indonesia! Hidup petani Indonesia! Hidup petani Indonesia!

lpmarena.com, Kata –kata itu diteriakkan salah satu massa aksi yang berorasi di atas sepeda motor di tengah-tengah pertigaan UIN Sunan Kalijaga, jalan Laksda Adisucipto, Jumat (27/06). Aksi yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dikoordinir oleh Forum Sekolah Bersama (SEKBER) dan diikuti oleh solidaritas dari Sosial Movement Institut (SMI) dan Keluarga Karawang Yogyakarta (KKY).

Senin 23 Juni 2014 terjadi penembakan dan pendudukan lahan petani di Karawang oleh 7000 personil Brimob.  Kejadian yang  dilatarbelakangi oleh sengketa lahan seluas 350 ha antara warga melawan PT Air Mas Pratama dan PT Agung Podomoro Land telah terjadi sejaktahun 2011. Sekitar 350 warga terisolir di hutan karena tak kurang dari 5000 preman dan personil brimob menduduki lahan mereka. Akibar dari sengketa itu, sedikitnya  8 petani mengalami luka tembak, dan 10 buruhterluka, serta 4 petani ditangkap. Peristiwa itulah yang menjadi titik tolak aksi ini.

“Warga di sana (Karawang) sampai sekarang masih terus melakukan aksi dibantu organisasi mahasiswa dan LSM,”kata Sofyan Umek, Mahasiswa UGM yang tergabung dalam KKY. Menurutnya, aksi yang dilakukan warga kecamatan Teluk Jambe, Karawang merupakan kesadaran dan inisiatif sendiri, bukan karena diprovokasi pihak lain. “(Karawang) sebagai lumbung padi nasional, kami tidak mau terus digerus,” tambah Sofyan.

SEKBER dalam aksi ini mengecam represifitas aparat terhadap petani, dan mengharapkan agar kekerasan aparat bisa ditindak tegas. Bukan hanya untuk Karawang, aksi ini juga ditujukan untuk Rembang dan daerah konflik petani dengan aparat lainnya. “Kasus di Rembang juga konteksnya sama, persoalan agraria dan represifitas aparat,”kata Andi Okto, koordinator aksi.

Aksi ini berlangsung tertib dengan kawalan sejumlah polisi lalulintas.(Lugas Subarkah)

 

Editor : Ulfatul Fikriyah