Home - Kisah Sufi dalam Komik

Kisah Sufi dalam Komik

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

images

Judul               :Kitab Komik Sufi

Penulis            :Ibod (BayuPriyambodo)

Penerbit           :Muara,Jakarta

Tahun              :CetakanI,2013

Tebal                :vi+152;14x21cm

Peresensi        : Indria Hartika Rukmana

 

Permasalahan sehari – hari yang dihadapi manusia mempunyai beberapa aspek nilai seperti nilai moral, kebersihan hati, kasih sayang dan toleransi. Dari berbagai nilai tersebut hadir berbagai hal  yang universal dari berbagai latar belakang  etnis,  agama, bahkan bangsa.  Berbagai sikap yang diambilseseorang dalam suatu permasalahan sering kali jauh dari kebijaksanaan.

Sufisme atau tasawuf adalah sebuah jalan pensucian jiwa yang berdasar pada ajaran Islam. Di dalamnya mengutamakan kecintaan terhadap Allah, kasih sayang antar sesama, dan juga toleransi. Kisah–kisah sufi yang disajikan penuh akan petuah dan hikmah sebagai sebuah hikayat yang turun temurun. Tokoh sufi memberikan sebuah gambaran kehidupan yang sederhana. Terlihat dari pakaian, atribut yang dikenakan jauh dari kemewahan, akan tetapi kedekatan dengan Allah dan juga sikapnya mencerminkan pribadi yang luar biasa. Sering kali kisah –kisah sufi menceritakan tentang keajaiban yang dialami oleh sang sufi. Tetapi dari semua kisah itu berinti pada kebijaksanaan yang dapat diterapkan dalam perjalanan hidup di dunia ini.

Terdapat beberapa istilah yang terdapat dalam kisah – kisah sufi seperti, Syaikh (seorang yang menjadi pembimbing dalam jalan kesufian), Murid (pejalan di jalan sufi), Darwis (orang yang menempuh jalan sufi), Setan (makhluk yang menggoda manusia), dan hawa nafsu (sesuatu yang lebih berbahaya dari pada setan). Kaum sufi merupakan golongan orang yang mengutamakan pembersihan jiwa berdasarkan ajaran Islam. Ajaran ini berkisah tentang cinta kita terhadap Tuhan, nabi dan sesama makhluk. Kisah dalam tradisi sufi ini bersumber dari beberapa kitab sufi klasik seperti IhyaUl umuddin karya Al-Ghazali dan Tadzkiratal Auliya karya Fariduddin Atthar dan yang lainnya adalah hikayat dari mulut ke mulut sejak zaman dahulu sampai sekarang.

Ini merupakan salah satu cuplikan dari cerita komik sufi yang menceritakan tentang kelapangan hati seseorang. Dalam ilustrasinya diceritakan jika segenggam garam dimasukkan kedalam segelas air maka akan terasa asin namun, jika dimasukkan kedalam danau, akan tidak berasa. Hal itu membuat suatu pembelajaran bahwa sebuah masalah ibarat garam dan hati manusia ibarat air dalam gelas dan danau. Jika hati kita sesempit air dalam gelas akan terasa berat, namun jika hati kita seluas danau maka masalah tersebut akan tidak terasa.

Di tengah kondisi sosial di Indonesia, Ibod (Bayu Priyambodo) adalah seorang lulusan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jakarta dan Ecole D’art Marsye Eloy di Perancis. Salah satu ide yang ingin diwujudkannya adalah ingin mengemas kisah sufi klasik dalam bentuk komik. Hal ini terwujud sejak ketertarikannya pada sufisme sejak di bangku kuliah dan terwujud setelah mengikuti satu tarekat di Maroko. Sajiannya berupa kehidupan para sufi berikut warisan karya yang berpengaruh di peradaban Islam di seluruh dunia.  Walaupun pada dasarnya di Indonesia, pengetahuan tentang sufi minim diketahui banyak orang. Dari berbagai agama dapat menikmati cerita dari buku ini karena disajikan dengan petuah untuk kehidupan secara umum.