Home - Aliens

Aliens

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, Alien menyerang kota Absolution, sebuah kota yang ditempati orang-orang koboi pribumi yang terletak di Arizona, Amerika Serikat bagian selatan. Kedatangannya memorakporandakan bangunan yang berdiri di atas kota tersebut, beberapa orang diculik dan mengalami lupa ingatan setelahnya. Invasi Alien ke bumi untuk merampok kekayaan alam berupa emas yang tersimpan di dalam perut bumi dan merebut paksa segala benda yang terbuat dari emas.

Awalnya Woodrow Dolarhyde, seorang peternak sapi yang sukses dan berhasil menjadikannya sebagai penguasa terkaya di kota tersebut. Wood tidak mempercayai apa yang dialami Ed. Malam itu di tahun 1873, Dolarhyde sangat murka kepada Ed, salah satu penggembala sapi milik Wood yang selamat setelah bom yang dijatuhkan alien meledakkan beberapa sapi dan dua pengembalanya. Ed pun dibunuh, karena menceritakan kejadian yang menurutnya tidak masuk diakal dan menganggap Ed telah mengkhianatinya. Begitulah sedikit cuplikan dari film Cowboys and Aliens, sebuah film fiksi sains keluaran tahun 2011 yang disutradarai oleh Jon Favreau.

Setelah menonton film Cowboys and Aliens selama dua jam lebih, saya terdiam, sedikit membayangkan jikalau Aliens itu juga menyerang Indonesia. Apa yang akan kita lakukan dengan senjata yang tidak sebanding dengan senjata yang dimiliki Aliens?, Bisa jadi, selama ini Aliens sudah singgah di tanah Indonesia, tapi kita tidak sadar?

Sebelum membahas tentang film Cowboys and Aliens dan bagaimana kemudian mengkontekstualisasikan film tersebut ke dalam kondisi realitas Indonesia saat ini, saya hendak menyampaikan beberapa hal. Pertama, saya ingin menjelaskan kata Aliens dalam tulisan ini terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan pemahan yang berbeda. Alien atau dalam bahasa Indonesia disebut makhluk asing, merupakan istilah serapan yang dalam bahasa Inggris berarti orang atau mahluk yang asing. Di dalam tulisan ini, saya mengartikan Alien ini adalah orang asing yang datang dari luar suatu daerah tertentu. Kedua, pengambilan film ini sebagai bahan diskusi bersama, bukan bermaksud untuk provokatif, namun lebih melihat esensi yang disampaikan dan pembelajaran di dalam film tersebut.

Mari kita buka kembali pintu sejarah Indonesia, untuk sekedar melihat potret perjuangan Nasionalisme bangsa Indonesia, dari sebelum menjadi sebuah bangsa yang utuh sampai menjadi sebuah bangsa yang akan terus mengutuk Imperialisme. Karena, “Sejarah Indonesia adalah sejarah perlawanan.” Begitulah kata seorang guru di Sekolah Dasar, dan masih banyak kata-kata yang lahir dari rahim sejarah sebagai saksi perjuangan bangsa Indonesia.

Kita ingat perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa pada 1656, ketika Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC melakukan monopoli lada di Banten, yang berakhir di teralis besi Batavia. Kita ingat Malari, perlawanan terhebat mahasiswa terhadap rezim orde baru pada 1974.Ketika Jan P. Prong ketua dari Inter-Govermental Group on Indonesia (IGGI) dan Tanaka Kakuei Perdana Menteri Jepang datang ke Indonesia yang menyebabkan sedikitnya 11 korban jiwa, 75 luka berat, ratusan luka ringan, 775 orang ditahan, 807 mobil dan 187 motor dibakar, 160 kg emas raib. Selain itu terdapat 144 gedung yang porak-poranda, termasuk gedung Astra Toyota Motors, coca-cola, Pertamina, dan puluhan toko di proyek Senen. Kita juga tau betapa sulit menghitung orang-orang yang gugur dalam misi merebut kemerdekaan dari tangan “Aliens”, yang sampai sekarang dengan pipa-pipa besarnya masih menancap tegak dan menghisap “emas” milik rakyat Indonesia.

 

Nasionalisme jembatan revolusi

Berhasilkah masyarakat kota Absolution mengalahkan Aliens?Jawabannya ada pada masyarakat Asolution itu sendiri. Dalam salah satu adegan film tersebut, ketakutan masyarakat berubah menjadi semangat diantara semua golongan “kelas” masyarakat Absolution dan sekitarnya. Seperti Jake Lonergan, seorang perampok yang menjadi buronan Sherrif JohnTaggart, juga Macheam seorang pengkhotbah yang banyak menghabiskan waktunya di Bar milik pasangan suami istri, Doc dan Maria. Kemudian keberhasilan Nat Colorado seorang keturunan dari suku Chiricahua Apache, yang menjadi tangan kanan Woodrow Dollarhyde, berhasil membujuk kepala sukunya yang diperankan oleh Rauol Trujillo untuk bergabung melawan Alien dibawah perintah Jake Lonergan.

Jake, yang pada waktu itu dengan tidak sadar mendapatkan gelang canggih ditangannya setelah lolos dari sekapan Aliens. Kemudian ia sadar, Alien yang menghancurkan kota dan menculik Alice, pacar Jake. Dendam menjadi bara yang menyulut, untuk melawan Alien tak cukup dengan pistol para koboi atau gelang canggih yang ia miliki, Jake membutuhkan orang banyak. Ia memiliki inisiatif untuk mengumpulkan semua golongan “kelas” seperti yang saya paparkan di atas, termasuk geng perampok yang pernah dipimpinnya.

Nasionalisme bukan sekedar berbincang soal kekalahan Timnas U-19. Lebih dari itu, nasionalisme hendaknya melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan dalam kondisi suatu bangsa. “Nasionalisme, nasionalisme jang mentjapai kemenangan dengan gemilang, telah menjebabkan perobahan ini, dan ini adalah baik”.. Begitulah tutur Soekarno ketika menyampaikan pidatonya di sidang umum PBB yang berjudul To Build a World Anew.

Indonesia yang konon kekayaan alamnya melimpah ruah, ternyata sedikitnya lebih banyak dikuasai “Aliens”. Dan kita, sebagai orang pribumi, rupanya belum bisa melepaskan diri dari bentuk kolonialisme -imperialism. Nasionalisme tinggallah nasi basi kemarin pagi.

“Bukankah Indonesia sudah merdeka?” tanya seorang kawan. Bagi Jake, merdeka bukan hanya sekedar  terbebas dari kejaran Sherrif. Tapi, merdeka, barangkali seperti yang diucapkan oleh pemimpin Irlandia, Erskin Childers “Kemerdekaan bukanlah soal tawar-menawar, kemerdekaan sebagai maut, dia ada atau tidak ada. Kalau orang lain menguranginya, maka itu bukan kemerdekaan lagi”.[] Andy. R