Home - (Bukan) Surat Terbuka untuk Dekan FEBI

(Bukan) Surat Terbuka untuk Dekan FEBI

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

JANGAN KEBIRI KAMI UNTUK BERORGANISASI PAK DEKAN

 

Assalamu’alaikum Wa rahmatullahi wa barakaatuh

Salam santun

Masih teringat dalam benak ini, akhir tahun 2012 pihak dekanat mengajukan pemilihan perwakilan  mahasiswa. Agaknya itulah pengganti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) namun ini ditentang oleh SEMA Universitas, karena dalam aturan mainnya HMJ baru bisa dilegalkan jika Prodi telah dibuka minimal dua tahun, maka tepilihlah 16 mahasiswa dari Ekonomi  Syariah (ES) diantaranya Desi, Olif, Ridha, Afifi, Alfin, Fauzan, Eko, Aris, Aldo, Umam dkk (termasuk saya). Sementara di prodi  Perbankan Syari’ah (PS) sekitar 18 orang, mereka diantaranya : Irsa, Iin, Eenk, Usman, Yuse dkk yang terpilih.

Tiga puluh empat orang ini, kata Bapak merupakan perwakilan suara dari seluruh mahasiswa FEBI. Tugasnya menyerap aspirasi kreatif dari teman-temanya  dan mengimplementasikan menjadi nyata.  Namun berjalanya waktu tampak perwakilan kelas yang Bapak rancang gagal total. Hal ini disebabkan tiap hari kami disuguhi tugas-tugas dengan mata kuliah yang membunuh. Betapa tidak. Beberapa mata kuliah ada yang sampai 6 sks bahkan ada yang mencapai titik tertinggi yaitu 8 sks. Hal ini terus berjalan sampai sekarang.

Awal tahun 2014, (saya lupa tanggal dan bulan pastinya pak) SEMA UIN SUNAN KALIJAGA mengadakan Pemilihan HIMA jurusan. Ada  beberapa orang mendaftar, namun yang lolos seleksi hanya ada 5 orang calon. Tiga calon untuk HIMA Prodi  ES ialah saya, Fauzan, Wafa dan  dua calon dari PS : Eenk  dengan satu orang lagi saya lupa namanya. Entah memakai sistem apa SEMA UIN menetapkan kawan kami Wafa sebagai Ketua HIMA ES  bersama  sabahat saya Eenk jadi ketua HIMA PS.  Saya yakin banyak pertimbangan dari kawan-kawan SEMA UIN untuk memutuskan sebuah keputusan yang penting ini. Ditambah lagi SEMA UIN telah disumpah jabatan, mana mungkin membuat keputusan yang asal-asalan dan saya hormati  keputusan ini. Tapi Pak, saya mendapat kabar yang tidak enak. Kedua sahabat saya yang saat ini menjadi HIMA ini tidak Bapak berikan SKnya dengan beberapa alasan.

Pak, bagi saya sebagai seorang mahasiswa, kampus merupakan tempat pembelajaran. Belajar beberapa konsep ilmu dan belajar mengimplitasikan ilmu tersebut dalam berorganisasi. Karena ibaratnya kampus ialah minitaur negara. Maka dari itu dengan rasa hormat  saya meminta kepada bapak :

  1. Keluarkan SK HIMA, agar kami belajar berorganisasi bukan hanya mencicipi hidangan seminar yang sudah tersaji
  2.  Untuk tidak lagi menerapkan Mata kuliah dengan SKS besar, cukup generasi kami menjadi kelinci percobaan

Dikeheningan malam dalam keadaan sadar surat ini saya tulis, besar harapan saya agar bisa Bapak gubris.

 

Sudut kamar, 16 September 2014

Hormat saya

 

Faisal Hidayat

(anggota biasa LP4KOM)