Massa aksi ketika berunjuk rasa di pertigaan UIN Suka.
Lpmarena.com, Selasa siang (18/11), gabungan organisasi mahasiswa se-Jogja dari berbagai universitas, mengadakan unjuk rasa di pertigaan Jl. Laksda Adisucipto Yogyakarta. Aksi ini dilakukan dalam rangka menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Aksi yang berlangsung dari pukul 13.00 – 17.00 WIB ini diwarnai dengan orasi dan tuntutan. Zainuddin selaku koordinator umum aksi mengatakan bahwa Jokowi yang dikenal pro rakyat dan selalu memikirkan rakyat, tiba-tiba saja menerapkan kebijakan menaikkan harga BBM.
“Tiba – tiba semalam jam 12 malam setelah Jokowi pulang dari luar negeri BBM naik tanpa sosialisasi,” ucap Zainuddin. Ia menduga, sebelumnya kebijakan ini sudah dipersiapkan dan publik tidak tahu. “Makanya, kami gabungan dari berbagai organisasi mahasiswa mengadakan aksi dari jam sepuluh malam sampai jam empat pagi, terus untuk yang kedua dari jam satu siang sampai jam lima sore,” tambah Zainuddin.
Berdasarkan wacana yang terjadi, Zainuddin menjelaskan ada dua alasan Jokowi menetapkan naiknya harga BBM, yaitu: Pertama,untuk menutupi anggaran BBM tahun lalu. Kedua, Jokowi sangat mendadak menetapkan kenaikan harga BBM tanpa ada sosialisasi sebelumnya padahal harga minyak sudah turun, tetapi di Indonesia malah dinaikkan.
“Para mahasiswa menyepakati bahwa harga BBM tidak perlu naik , juga mafia minyak dan gas (migas) diberantas,” ungkap mahasiswa UIN Suka yang juga duduk sebagai ketua umum PMII cabang Yogyakarta ini.
Semangat aksi ini akan beruntut hingga pemerintah gubernur Yogyakarta menyampaikan ke pemerintah pusat untuk menurunkan harga BBM. Selain itu, dua diantara massa aksi sempat ditahan dan dibebaskan kembali oleh pihak kepolisian. Dia adalah Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta yaitu Erina DZ dan salah satu kader dari GMNI. (Anis N. Nadhiroh)
Editor : Isma Swastiningrum