Lpmarena.com, Tepat pada kamis (11/12) malam hujan turun membasahi kota Yogyakarta. Akan tetapi hal itu tidak mematahkan semangat dari sekumpulan pemuda-pemudi yang tergabung dalam sebuah komunitas bernama “NAMA”. Komunitas ini berkumpul merayakan ulang tahun komunitas mereka yang bertempat di sebuah rumah dari salah satu anggota komunitas tersebut, tepatnya di daerah Tonpean, Yogyakarta. Keberadaan komunitas itu sendiri telah banyak dikenal, baik dari kalangan mahasiswa, warga kampus, dan terkhususnya bagi para mahasiswa dari program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, UIN Sunan Kalijaga.
Perayaan ulang tahun yang pertama bagi komunitas Nama kali ini memang merupakan hal yang istimewa untuk mereka. Lahirnya komunitas Nama sendiri pada awalnya hanya sekumpulan kelompok kecil yang masing-masing dari anggotanya sering menciptakan berbagai karya seni dan budaya, baik itu karya yang berupa sastra puisi, drama, lukisan, dan karya permainan musik. Hingga sampai saat ini pun eksistensi komunitas Nama pun mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Dalam perayaan ulang tahun komunitas Nama, Husain selaku ketua dari komunitas tersebut juga menyatakan bahwa dalam perayaan ulang tahun Nama kali ini juga menyuguhkan kesan Islami, karena dari Nama sendiri telah terbentuk divisi lingkungan, sosial, pendidikan, budaya, dan seni. “Oleh karena itu kita akan membentuk divisi keagamaan, dalam perayaan ini juga kita menyajikan bacaan tahlilan untuk ulang tahun pertama komunitas ini,” tuturnya.
Dari aktivitas komunitas Nama itu sendiri ternyata sering melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya bantuan sosial kepada masyarakat, aktivitas mengajar kepada anak pinggiran sungai, serta mengadakan pertunjukan seni dan budaya. Kegiatan itu juga terkadang diadakan di luar ataupun di dalam kampus, bahkan telah merambah ke berbagai wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur hingga di berbagai desa-desa terpencil. “Harapan dari ulang tahunnya Nama sendiri, alangkah lebih baiknya jika ditambahkan lagi divisi keagamaan agar mendukung program dari Nama untuk kedepannya, seperti bantuan sosial dalam bentuk sedeqah,” tutur Dewi selaku anggota Komunitas Nama.
Bidang intelektual juga menjadi kajian komunitas ini. “Selain karya budaya dan seni, tentunya kita juga memerlukan peningkatan kualitas intelektual di komunitas ini,” kata Kusmyati mahasiswi UIN Sunan Kalijaga yang juga merupakan anggota dari komunitas Nama. Selain itu hal yang terpenting dari komunitas ini adalah terjalinnya suatu keakraban, kekeluargaan, rasa kepedulian, dan dapat memupuk sikap solidaritas antar sesama. (Chaerizanisazi)
Editor: Isma Swastiningrum