Lpmarena.com, Lembaga Pers Mahasiswa Arena bekerjasama dengan LPPM Balairung UGM mengadakan roadshow pemutaran film “Broto Laras”. Roadshow ini merupakan gelombang pertama yang diselengggarakan di Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (3/01).
Setelah pemutaran film dengan durasi 10 menit yang menceritakan terkikisnya budaya kuda lumping atau jathilan karena adanya dominasi budaya masa kini, yaitu K-POP, acara dilanjut dengan diskusi publik. Dengan dimoderatori Trykurnia Sari H dan narasumber Wahyu Okta Nahendra (Sutradara Film Broto Laras), serta Abdul Khalik (Sponsor dan Produser Film Broto Laras)
Wahyu menjelaskan bahwa latar belakang pembuatan film ini karena adanya keresahan melihat budaya jawa salah satunya kuda lumping saat ini. “Dulu kuda lumping jadi kebanggaan, tapi sekarang yang saya lihat kuda lumping menjadi alat pencari rupiah di perempatan jalan, buat ngamen.”
Sementara Abdul Khalik menjelaskan bahwa saat ini budaya masa kini lebih mendominasi dari budaya dan khas masyarakat sendiri. Mereka lebih bangga memakai nama asing dibanding membanggakan khas budaya bangsa. “Kebudayaan kita tidak tertinggal, tetapi generasinya yang malas mengemas,” terangnya.
Ketika ditanya salah seorang peserta bernama Muttaqin Subroto, “Kenapa mengambil tema kuda lumping, padahal kebudayaan kita banyak?” Sutradara film menjawab, “Kalau ditanya kenapa kuda lumping, sama halnya dengan kenapa kamu makan pake ayam? Kenapa tidak terong atau tahu?”
Acara pemutaran film dan diskusi publik berakhir sekitar pukul 11.00 dengan selingan pembagian doorprize dari panitia. (Ida Fadilah)
Editor : Ulfatul Fikriyah