Lpmarena.com, Setelah adanya aksi solidaritas dari jurusan PMI (Pengembangan Masyarakat Islam) Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dilakukanlah pertemuan antara dosen dengan mahasiswa terkait pelaksaanan PPM (Praktek Pengembangan Masyarakat) dan evaluasi. PPM yang merupakan praktek kerja lapangan yang dimulai awal semester VI dan wajib diambil. Bertempat di teatrikal dakwah, Jumat (6/3), yang dihadiri oleh beberapa dosen diantara: Suryanto, Aziz Muslim, Fajrul Munawwir, Romadhon, dan Siti Aminah.
Salah satu mahasiswa jurusan PMI angkatan 2012 Arta Wijaya menjelaskan bahwa sudah adanya diskusi dari kalangan teman-teman dan konsep perkembangan masyarakat saat ini, tapi alhasil tidak adanya sinkronisasi teori dengan praktek dan itu yang dikeluhkan. Arta menjelaskan di PMI punya teori tentang advokasi, teori gerakan sosial, dan evaluasi kebijakan yang jumlahnya ada enam teori yang berbasis sosial.
“Akan tetapi kita lihat dan cross check ulang 2010-2012, teman-teman merasa kok kita di tempatkan di penanaman waluh, suruh nanam teman-teman bukan malah disuruh kira-kira mereka (masyarakat) membutuhkan apa, bukan praktek pemberdayaan tapi malah praktek perbudakan,” katanya. Ia juga menambah bahwa karena melihat kegelisahan dari teman- teman dan sudah adanya kesepakaan bersama kalau adanya praktek seperti ini sudah ditentukan oleh dosen tanpa adanya kesepakatan.
Melihat pertemuan antara dosen dan mahasiswa terkait evaluasi, Arta menilai dosen tidak mau menerima apa yang disampaikan mahasiswa hanya sekedar membela dirinya. “Kita juga bisa mengklaim saling membenarkan makanya kita tidak ingin melakukan secara keras karena secara moral dia dosen dan secara sosial kita menghormati dosen, tapi secara pendidikan kita tidak bisa kalau tidak mengkritik kan temen-teman dari angkatan 2010 ingin mengkritik cuma belum tersampaikan,” ucapnya.
Kejanggalan dalam PPM ini tidak adanya indikator atau konsep dan target. Misalnya dalam jurusan ini sudah adanya indikator dan target perkembangan. Dalam hal ini kita berusaha mengevaluasi bukan untuk kebaikan angkatan 2012 tapi untuk selanjutnya. Dan sangat disayangkan selesai evaluasi kemarin adanya dua dosen yang tidak ingin mengampu lagi dan diserahkan kepada ketua panitia seharusnya tidak boleh sepihak.
Teman PMI berkeinginan menentukan konsep tentang apa yang dosen inginkan dan mahasiswa yang inginkan. “Kita kan ada ketua kelas atau perwakilan lima orang dari masing masing kelas dicoba membahas konsep PPM. Lagi-lagi kita dianggap sebagai bukan mahasiswa tapi murid karena kecanggungan dosen seperti ini ingin di hormati secara moral,” keluh Arta.
“Harapan kita adanya keterbukaan dosen, panitia terhadap mahasiswa, kita benar-benar dianggap anak dan kita ingin dilibatkan dalam pembuatan kebijakan konsep PPM jika ada sesuatu yang mencakup mahasiswa baik dalam pembelajaran mbok kita diajak jangan otoriter tau-tau di tempatkan di sini,” lanjutnya. (Ida Fadilah)
Editor: Isma Swastiningrum