Oleh Fikriyah*)
Rindu pada Angin
Rinduku pada angin telah menjelma lewat embun
Aku titipkan rinduku pada dedaunan
Ia akan datang setiap fajar hingga ketika mentari datang
Sapalah embun pagi dengan senyum
Karena ia akan menawarkanmu sebuah cerita
Dan kamu penentu alurnya
Hujan
Akulah hujan
Yang menguasai seluruh jagad
Aku tak pernah tahu waktu untuk datang
Karena akulah raja
Tak ada yang bisa menentang
Tak ada yang bisa menghadang
Kupikir kau tahu itu
Aku datang pada apapun
Pada tanah yang kering ataupun pada tanah yang basah
Pada sungai yang kering bahkan pada sungai yang penuh air hingga membuatnya banjir
Aku tak bisa menawarkanmu cerita
Karena kaulah yang akan bercerita
Aku hanya bisa menawarkan pelangi
Ia akan datang setelah aku pergi
Malam
Aku adalah malam
Yang selalu datang bersama sinar rembulan
Lihatlah aku dan kau akan tenteram bersamaku
Karena inilah janjiku
Akulah malam
Yang menawarkan kebebasan
Kebebasan dalam ruang tanpa batas
Jika kau ingin itu
Sapalah aku
April, 2015 di Ruang Hijau
*) Penulis hanyalah mahasiswa UIN Suka dan bukan siapa-siapa.