Home - Ignas Bagi Pengalaman Hunting Foto di Workshop Fotografi

Ignas Bagi Pengalaman Hunting Foto di Workshop Fotografi

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email
Suasana workshop ketika Ignes menyampaikan materi tentang hunting foto.

Suasana workshop ketika Ignas menyampaikan materi tentang hunting foto, (15/04).

Lpmarena.com, Ignas Seta D, Dosen Fotografi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) hadir sebagai pembicara dalam Workshop fotografi di Teatrikal Fakultas Saintek UIN Suka, Rabu (15/04). Workshop tersebut merupakan rangkaian acara Panen Raya yang digelar Biolaska UIN Suka

Workshop dimulai pukul 08.00 dan diawali penyampaian materi oleh Ignas. Ignas mengatakan bahwa pentingnya penguasaan dasar-dasar dalam fotografi. “Kuasai buku manual kamera,” kata Ignas. Dengan begitu kita dapat mengetahui sejauh mana alat tersebut dapat digunakan.

Kemudian Ignas lebih banyak bercerita pengalamannya ketika hunting foto. Mulai dari pengalaman pemotretan diPantai Trisik hingga menjelajah hutan di Papua. Ia juga menunjukkan hasil-hasil foto binatang, seperti ulat, lalat, buaya, burung, bunglon, kelelawar, dan lain-lain. Saat akan hunting foto, menurut Ignas, hal-hal seperti peralatan, biaya, makanan, minuman, dan PPPK perlu dipersiapkan. Selain itu, juga diperlukan kemauan dari dalam diri untuk belajar cara memotret agar mendapat hasil yang bagus.

Tempat Hunting Foto

Dalam penyampaian materinya, Dosen asal UAJY itu juga mengungkapkan beberapa rekomendasi tempat untuk hunting foto. Pada tahap belajar ia menyarankan di kebun binatang. “Belajar aja dulu di kebun binatang”, ujar Ignas. Menurutnya kebun binatang adalah tempat yang enak untuk belajar memotret. Ia pun menyampaikan tips memotret di kebun binatang, ketika ada kaca, tempelkan lensa ke kaca agar tidak terdapat pantulan. Kemudian gunakanlah sebaik mungkin elemen yang ada, misal jeruji pada kandang.

Tempat-tempat seperti pantai, hutan dan lapangan cocok untuk hunting foto. Namun setiap tempat tersebut mempunyai strategi fotografer yang berbeda-beda sesuai kondisinya. Misalnya hutan yang membutuhkan teknik kecepatan fotografer karena beberapa hewan akan bergerak cepat.

Usai acara dalam ruangan, workshop dilanjutkan dengan praktik hunting foto di kampus timur. Hasil yang didapat kemudian didiskusikan bersama. Di akhir acara Ignas berpesan, “Ketika punya foto binatang jangan hanya disimpan, buat karya yang bermutu misal buku. Agar adik-adik kita dapat belajar tentang sains”.

Ditemui di tempat berbeda, Tika, Kepala Suku Biolaska menuturkan bahwa biologi sangat dekat dengan identifikasi spesies. Sehingga dibutuhkan teknik fotografi yang nantinya akan bermanfaat dalam penelitian. “Terus foto itu selanjutnya gak hanya berhenti di penelitian. Teman-teman dibekali agar tahu manfaat foto itu sendiri,” jelasnya. (Alifah Amalia)

 

Editor : Ulfatul Fikriyah