Home - Tribute to Udin: Penolakan Terhadap Lupa

Tribute to Udin: Penolakan Terhadap Lupa

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, Kamis (27/08) pameran seni rupa yang bertema Tribute to Udin diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Yayasan Tifa dan beberapa seniman. Acara tersebut diadakan di Galeri Lembaga Indonesia Perancis (LIP) selama empat hari, dimulai tanggal 27-28 agustus 2015. Pameran itu sendiri dalam rangka peringatan 19 tahun kematian wartawan Fuad Muhammad Syafruddin atau yang akrab dipanggil Udin.

Anang Zakaria selaku ketua panitia pameran menjelaskan bahwa acara tersebut adalah serangkaian dari acara sebelumnya. Dari aksi diam tanggal 16 Agustus (16-an), pembuatan mural di Jembatan Kewek, serta seminar nasional di Gedung Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Anang juga menambahkan dalam pameran tersebut terdapat 35 karya yang disajikan. Karya itu sendiri berupa lukisan, video, puisi, serta instalasi. Banyak seniman yang turut serta dalam acara tersebut. “Pameran seni ini merupakan yang pertama kali dalam peringatan wartawan Udin,” ujar Anang.

Di samping itu, Tommy Apriando selaku penanggung jawab acara sangat mengapresiasi semua karya yang masuk. Menurutnya, kasus kematian wartawan Udin saat ini tidak hanya menjadi fokus tersendiri oleh para jurnalis. Para seniman kini juga tahu siapa Udin dan kasus yang menimpanya.

Tommy juga meminta kepada jajaran pemerintah untuk malakukan observasi langsung ke daerah Bantul supaya tahu kondisi sebenarnya keluarga korban. Dengan begitu, pemerintah akan tahu bahwa tindakan pelanggaran HAM yang banyak menimpa jurnalis masih ada yang belum terselesaikan.

“Kasus wartawan Udin hanya salah satu contoh. Kami yakin, sebenarnya kepolisisan mampu menuntaskan kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis. Tapi, hal itu mau atau tidaknya kepolisian melakukan usaha maksimal,” tambah Tommy. (Muhammad Abdul Rouf)

Editor: Isma Swastiningrum