Lpmarena.com, Aliansi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (AMUK) yang terdiri dari beberapa organisasi eksternal kampus, kembali melakukan aksi di Gedung Rektorat UIN Sunan Kalijaga, Kamis (1/10). Aksi tersebut dilakukan lantaran para pimpinan universitas dari Wakil Rektor (WR) I dan WR II tak kunjung memberikan kepastian terkait transparansi UKT.
Dalam aksi dan audiensi 2 September 2015 lalu, disepakati bersama bahwa pihak rektorat akan segera melakukan revisi terhadap penetapan dan golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak sesuai di tahun 2015. Pada aksi ini tuntutan massa aksi masih sama terkait masalah UKT untuk mahasiswa 2015 yang belum ada verifikasi dari pihak rektorat.
“Tim AMUK membentuk tim 18, tetapi belum ada verifikasi, mahasiswa 2015 menjadi korban konflik (UKT) di atas,” ungkap Tazam salah satu peserta aksi.
Masalah dana Biaya Kuliyah Tunggal (BKT) dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) juga tidak ada transparasi. “Transparasikan dana seluruh kampus, BKT, dan BOPTN,” tambah Tazam.
Terkait masalah dana BKT dan BOPTN, Waryono selakuWR II bidang Administrasi dan Keuangan tidak bisa menjelaskan secara perinci masalah dana itu. “Itu butuh proses,” ujar Waryono. (Muhammad Nur Hakim)
Editor: Isma Swastiningrum