Home - Bersihkan Sungai, Pemprov DIY Kucurkan Dana Dua Milyar

Bersihkan Sungai, Pemprov DIY Kucurkan Dana Dua Milyar

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Pemprov DIY alokasikan dana dua milyar kepada BLH Yogyakarta untuk membersihkan tiga sungai. Yakni Sungai Gajah Wong, Sungai Code, dan Sungai Winongo.

Lpmarena.com, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta bekerjasama dengan Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai (Forsidas) Gajah Wong pada Selasa (13/10), melakukan pembersihan Sungai Gajah Wong. Acara yang dimulai dari pukul 08.00─11.00 WIB dilakukan dalam rangka padat karya di sekitar daerah Giwangan, Bantul. Diikuti oleh anggota Forsidas, warga sekitar, dan beberapa mahasiswa. Padat karya ini rencananya akan berlangsung selama seminggu.

Andes A. selaku bagian Pengawas dan Perencanaan BLH Yogyakarta mengungkapkan bahwa dalam hal ini merti kali atau padat karya (bersih sungai) merupakan upaya pemeliharaan kelestarian sungai.

“Maksud dari padat karya ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa sungai sesuatu yang penting. Kalau sekarang kan sungai jadi kotor dibiarin dan adanya keinginan mengembalikan fungsi sungai,” ujarnya.

Secara tidak langsung merti kali membangun rasa peduli dengan sungai, seperti yang diungkapkan Danu sebagai pengawas kegiatan. Di mana di kemudian hari saling menjaga demi kebelangsungannya anak cucu. Jangan sampai meninggalkan bibit bencana.

“Kita dapat memfasilitasi dari forsidas dan forum lainnya, bahwa sungai itu harus dijaga dan sungai juga sebagai sumber mata air masyarakat,” jelas Danu.

Dana Dua Milyar

Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, Andes menyatakan alokasi dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY sebesar dua milyar. Dana langsung diterima oleh BLH Yogyakarta secara bertahap.

“Karena kita kan sudah Surat Pertanggung Jawaban SPJ, kan dua milyar untuk tiga sungai yaitu, Gajah Wong, Code, dan Winongo selama satu tahun. Satu penggal atau jarak dalam target pembersihan sendiri 21 juta. Per hari untuk 38 pekerja, dua untuk supir truk dan kernetnya, dua mandornya,” ujar Andes.

Ketika ARENA menanyakan perincian dana terkait imbalan jasa pekerja dan honorer juga para pengawas, Andes belum dapat menjelaskan. (Ida Fadilah)

Editor: Isma Swastiningrum