Guna terlaksananya Pemilwa UIN Sunan Kalijaga tanggal 1 Desember 2015 mendatang, tim ad hoc adakan sosialisasi.
Lpmarena.com, Sebagai persiapan Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa), tim ad hoc mengadakan sosialisasi di delapan fakultas UIN Sunan Kalijaga. Rabu (10/11) tim ad hoc mengadakan sosialisasi Pemilwa di Teatrikal Fakultas Sains dan Teknologi.
Terdapat berbagai aturan dari Dirjen yang direvisi pihak panitia mengenai peraturan Pemilwa kali ini. Mulai dari pencalonan yang independen (Dirjen) menjadi independen dan partai, maupun mekanisme pemilihan yang awalnya berbasis prodi sekarang berbasis prodi dan partai. Perevisian ini berdasarkan dengan kompromi dengan delapan mahasiswa dari beberapa partai.
Perangkat Pemilwa terdiri yang dari Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas (PPUMU), Panitia Pemiliha Umum Mahasiswa Fakultas (PPUMF), Arbitrase, dan Panwaslu yang dipilih oleh panitia ad hoc. Maragustam selaku ketua tim ad hoc mengatakan bahwa pada Pemilwa kali ini ia menyerahkan penyeleksian berkas PPUMF dengan berdasarkan pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
“Penggunaan IPK sesuai kebutuhannya saja, IPK dirangking tapi selanjutnya diserahkan kepada mahasiswa,” kata Maragustam.
Meski berdasar IPK, tetapi dalam prosesnya ada perbedaan perlakuan, seperti yang dialami Maulida mahasiswa Pendidikan Matematika peserta sosialisasi. “Kalau itu berdasar IPK, kenapa teman saya yang IPK-nya di bawah saya diterima sebagai PPUMF, sedangkan saya tidak diterima?” ujarnya.
Menanggapi Maulida, Maragustam berkilah pihaknya tidak akan terlalu ikut campur karena ini adalah pesta demokrasi mahasiswa dan dikembalikan kepada mahasiswa agar tidak ada intervensi dari luar.
Maulida juga mengeluhkan tentang proses sosialisasi Pemilwa yang mendadak. “Pengumuman pendaftaran perangkat pemilwa sangat mendesak, dan tidak tersosialisasikan dengan baik,” kata Maulida.
Maragustam menyatakan bahwa ia ingin perangkat Pemilwa segera melakukan bekerja. Juga karena minimnya keaktifan panitia ad hoc yang kurang inilah yang memungkinkan membuat beberapa program tidak tersoialisasi dengn baik. “Panitia ad hoc yang terpilih ada 11 dosen, tapi yang aktif 4 orang saja.” jelas Maragustam.
Ada empat partai yang akan megikuti Pemilwa di antaranya adalah Partai Nusantara, Partai Rakyat Merdeka (PRM), Partai Pencerahan, dan Partai Demokrasi mahasiswa (PDM). Partai-partai ini dipilih dari rapat panitia ad hoc yang telah lulus persyaratan.
“Jika pada nantinya terjadi kecurangan pada Pemilwa, maka bisa dilaporkan ke BPPU (Badan Pengawas Pemilihan Umum-red). Jika belum terselesaikan, dilaporkan ke BPPU, kemudian arbitrase lalu panitia ad hoc,” tandas Maragustam.
Reporter: Zidni Rahmatika
Redaktur: Isma Swastiningrum