Lpmarena.com, Koalisi Masyarakat Untuk Udin (K@MU) menggelar aksi diam di pelataran 0 km, Rabu (16/12). Aksi yang diikuti oleh 11 orang tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi satu tahun yang lalu. Aksi K@MU awalnya dimulai tanggal 16 Agustus 2014 di Polda DIY sebanyak empat kali, kemudian K@MU juga pernah bergerak ke istana kepresidenan.
“Intinya, aksi diam kami karena selama 19 tahun masyarakat di sini terlalu banyak ngomong ke negara, ke penegak hukum. Pejabat negara untuk menuntaskan kasus Udin, sepertinya tidak didengar dan tidak ada titik terang,” tutur Wiji Koordinator Umum (Kordum) aksi.
Aksi diam K@MU dimulai pada jam 16.00 WIB – 16.58 WIB. Menurut penuturan Wiji aksi tersebut berakhir pada jam 16.58 WIB untuk mengingatkan masyarakat agar mengetahui bahwa wartawan Udin wafat tepat pada jam itu. Serta sebagai momentum agar masyarakat sadar akan adanya ketidakadilan.
Tepat pada jam 16.58 WIB aksi diam tersebut diakhiri dengan memukul bambu kentongan sebanyak 19 kali. “19 kali itu untuk menandakan 19 tahun kematian wartawan Udin,” kata Wiji dari LSM Satunama.
Beberapa elemen masyarakat yang turut turun aksi, ada dari masyarakat sipil, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), LSM Satunama, dan Lembaga Advokasi Yogyakarta.
Reporter: Ahmad Najib
Redaktur: Isma Swastiningrum