Lpmarena.com, Malam puncak lomba foto bicara toleransi yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Arena dihadiri berbagai kalangan. Acara yang mengusung tema Toleransi Terhadap Keberagaman: Agama, Suku, Gender, dan Difable yang bertempat di Parkiran Terpadu belakang Panggung Demokrasi, Rabu (23/12). Berbagai penampilan dihadirkan termasuk pemutar film Tuhan di Atas Lift produksi Jamaah Cinema Mahasiswa.
Di dalamnya bercerita ada dua orang tokoh berbeda agama yang terjebak di dalam lift, masing-masing dari Islam dan Kristen. Sikap dingin yang ditunjukkan sebelumnya berubah drastis setelah litf berhenti seketika.
Usaha-usaha agar bisa keluar dari lift pun dilakukan, baik melalui CCTV maupun doa. Film tersebut merupakan bentuk ekspresi terhadap keberagaman dan perbedaan yang dituangkan dalam bentuk karya. Setelah sebelumnya pernah bersentuhan langsung dengan berbagai kalangan beda agama.
“Aku meyakini, entah itu seniman, movie maker, penyanyi, apa yang dia serap dari lingkungannya maka akan tertuang di karyanya,” tutur Ridho selaku produser film tersebut.
Lanjut Ridho, cara bertutur yang tertuang tidak bersifat menggurui, di mana dua tokoh berimbang. “Islam tidak mencoba menggurui si pendeta. Pendeta itu pun juga tidak mencoba menggurui si ustadz itu,” ujarnya.
Magang: Rodiyanto
Redaktur: Isma Swastiningrum