Lpmarena.com, Banyaknya kasus pencurian baik motor, helm, maupun barang lain saat pelaksanaan sholat Jum’at membuat keamanan UIN Suka berpikir ulang untuk merekrut satpam perempuan. Pasalnya seluruh staf keamanan kampus yang semua laki-laki ketika Jumat di lingkungan universitas Islam harus melaksanakan kewajibannya sebagai muslim.
Terkait masalah tersebut, Singgih salah satu satpam yang berjaga di pos depan Masjid Laboratorium Agama mengatakan satpam perempuan dibutuhkan. Terlebih pada hal-hal yang seluruhnya tidak dapat ditangani oleh laki-laki. “Memang sudah ada usulan satpam perempuan, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari atasan,” tutur Singgih, Kamis (7/4).
Saat dikofirmasi akan kebutuhan satpam perempuan tersebut, Heri Siswanto Kasubbag keamanan UIN Sunan Kalijaga mengatakan memang sudah ada usulan untuk pengadaan satpam perempuan. Namun dirinya tidak mempunyai wewenang untuk menambah atau merekrut staff keamanan baru.
“Untuk masalah curanmor itu, ada kebijakan sendiri yaitu, penutupan gerbang universitas saat pelaksanaan sholat Jum’at,” tutur Heri saat ditemui di kantor sekretariat Rumah Tangga UIN Sunan Kalijaga, Kamis (7/4).
Namun, bagi Ratih salah satu mahasiswi di Fakultas Adab penutupan gerbang saat pelaksanaan ibadah sholat Jum’at juga menjadi masalah, sebab menggangu aktivitas. “Gerbangnya cuma ditutup. Terus nggak ada yang jaga. Kemaren-kemaren juga, pas masih sering ujan, ketepatan hari Jum’at, lagi nunggu gerbangnya buka, eh malah ujan dadakan, jadi nggak kuliah sekalian,” kata Ratih.
Ratih menambahkan tak khayal perempuan juga dibutuhkan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan kampus. Terlebih juga sudah ada universitas yang menerima perempuan sebagai staf keamanan di kampus. “Perlu juga ada satpam cewek, apalagi kalo waktu Jum’atan,” tambahnya.
Magang: Ilham Habibi
Redaktur: Isma Swastiningrum