PUISI
“Bu, ajari saya memanjat pohon
Dan memasak nasi.”
(2016)
AIR MINUM
Perlahan-lahan kelopak bunga itu
Menetaskan air mancur
Pada telapak tangan
Yang kerontang.
(2016)
API
Setiap kali matahari beranjak ke mukimnya
Selalu dititipkan sejenis nyala
Kepada para pejalan kaki.
Di setiap tikungan akan mengasap
Kegetiran yang belum diberkahi.
(2016)
KOTAK SURAT
Sedari awal lenganmu dibebani
Masa lalu.
Jari-jarinya terlipat
Melingkar.
Di atas kotak itu tertera mantra:
Sebaiknya masa lalu perlu berlalu!
(2016)
KALENDER
Tanggal-tanggal pada sebuah kalender
Selalu menyisir kelopak alisnya
Dan membiarkan tinta spidol
Menyemir uban putihnya.
(2016)
KUSALA
Penyair Albania menyanyikan epik Slavia
Sementara salep menumpah di atas cangkir-cangkir.
Tak ada yang lebih berbahaya daripada
Mewaspadai lamunan yang sedih.
(2016)
SERAMBI
:untuk Ismail Kadare.
Kebiasaan merokok itu sangat baik
Bagi pertumbuhan gagasan.
Paling tidak ia menjadi awet
Dan tidak terkilir oleh tekanan tinta.
(2016)
BIODATA PENULIS:
*Penulis adalah mahasiswa Filsafat Semester II di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero. Aktif di Komunitas Teater Tanya Ritapiret dan Komunitas KAHE (Sastra Nian Tana-Maumere). Berminat dalam dunia sastra terutama puisi. Sejumlah judul puisinya tersebar di Flores Pos, Pos Kupang, Warta Flobamora, Jurnal Santarang, Jurnal Linear, Voxmuda.com, Floresa.co, Floressastra.com, dan Floresmuda.com. Selain itu,beberapa puisinya yang lain terhimpun dalam Antologi Kartini dan FAM Indonesia. Ia juga sedang menyiapkan buku puisi perdananya berjudul Minggu Pagi.