Lpmarena.com, Setelah delapan tahun penantian, akhirnya Teater Eska melakukan pentas produksi musik pada malam Senin (29/5) di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga. Pentas sekaligus peluncuran album yang diberi judul Pugas Abangga ini memberikan suatu penanda akan eksistensi divisi musik yang telah lama tidak mewarnai proses kreatif di Teater Eska.
Dalam pentas kali ini, Teater Eska berusaha untuk meneguhkan kembali napak tilas musik Teater Eska yang mulai dirintis oleh generasi awal 80-an. Pada pentas musik yang kedua belas ini Teater Eska mengarap tujuh puisi karya penyair Teater Eska. Beberapa di antaranya adalah Abidah El Khalieqi dengan puisisnya yang berjudul Hawa dan Otto Sukatno CR dengan puisnya Kafilah Angin yang diarensemen oleh Harik Giyarian Hafidz dan kawan-kawan menjadi komposisi musik yang eksperimental.
Sebelum dimulainya acara, Siti Ruhaini Dzuhayatin sebagai Wakil Rektor bagian kemahasiswaan menyampaikan rasa terima kasih karna menjadi bagian dari kularga Teater Eska, yang telah menjadikan dirinya seperti sekarang ini. “Saya akan menikmati pementasan musik pada malam ini sebagi upaya untuk menyambut bulan suci romadhon,” ujar Ruhaini.
Sementara itu Zadine, lurah Teater Eska dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada divisi musik angkatan ke-20 Teater Eska, karena telah merajut kembali musik dalam Tetaer Eska. Sementara itu dia juga menjelaskan bahwa pentas produksi musik ini menjadi pentas terakhir dari kepengurusannya. “Pentas ini menjadi pentas terakhir dari kepengurusan saya,” ucap Zadine.
Reporter: Doel Rohim
Redaktur: Lugas Subarkah