Home - Konsep KKN 2016: Integrasi-Interkoneksi “Pemberdayaan Masyarakat”

Konsep KKN 2016: Integrasi-Interkoneksi “Pemberdayaan Masyarakat”

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, “Untuk tahun ini konsep pos daya ditiadakan, karena berkaca pada tahun lalu yang tidak sukses. Tidak semua desa cocok dengan konsep ini, yang mana berpaku pada keluarga-keluarga,” ujar Wildan, ketua panitia KKN tahun 2016 saat ditemui ARENA di Gedung PKSI Lantai 2, Selasa (21/06/2016).

Konsep KKN sekarang yakni integrasi-interkoneksi. “Pemberdayaan masyarakat menyesuaikan potensi-potensi yang ada di masyarakat dan tentunya mengutamakan kegiatan keagamaan,” tambah Wildan

Pelaksanaan KKN dilakukan selama 30 hari, yang mana telah dilakukan survei selama seminggu sebelum hari penerjunan ke lapangan. Dari survei tersebut selanjutnya bisa membuat Rancangan Program Kerja (RKP).

Menanggapi terkait waktu yang hanya 30 hari Wildan menjelaskan secara hitungan akademik itu sudah memenuhi 4 SKS.  “Sudah dikonsultasikan kepada pihak untuk porsi proker sendiri tentu menjadi berkurang, totalnya enam, yakni empat proker untuk kelompok, dua proker individu,” jelas Wildan.

Berdasarkan keterangan Wildan saat ditemui ARENA untuk tahun ini menggunakan sistem baru, yakni sistem kuota. Tujuan dari sistem ini adalah pemerataan. Pihak panitia menetapkan sebanyak 1500 mahasiswa tiap periode.

Pada KKN semester pendek angkatan 89, sejumlah 1222 mahasiswa telah diterjunkan ke masyaratat sejak tanggal 20 Juni 2016 yang berlokasi di Kulonprogo. Dengan pembagian wilayah antara lain Galur, Kokap, dan Kalibawang.

Periode angkatan 90 akan diterjunkan sebanyak 1500 mahasiswa pada tanggal 20 Juli 2016 yang berlokasi di Gunung Kidul dan Sleman. Untuk pembagian daerah yang akan ditempati untuk yang berlokasi di Gunung Kidul antara lain Panggang dan Saptasari, dan yang berlokasi di Sleman bertempat di Turi dan Pakem.

Reporter: Dewi Anggraini dan Lailatus Sa’adah

Redaktur: Isma Swastiningrum