Home - Menumbuhkan Nasionalisme dengan Pendidikan Toleransi

Menumbuhkan Nasionalisme dengan Pendidikan Toleransi

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, Lembaga Kajian Filsafat Sosial (LeKFiS) mengurai lebih dalam hasil karya tulis Maman Suratman yang dinobatkan sebagai juara 1 lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh Kesbagpol DIY. Judul karya tersebut Meneguhkan Kembali Nasionalisme Bangsa; Menggagas Pendidikan Sebagai Ruang Perubahan Sosial”  dibahas di Blandongan Caffe, Sabtu (03/09),  pukul 15.00 WIB.

Minrahadi Lubis sebagai krodinator diskusi LeKFiS mengungkapkan jika tujuan diskusi tersebut berupaya membongkar wacana baru. Kaitannya dengan wacana pendidikan toleransi yang dimiliki oleh pemikir muda hari ini, sebagai basis penguatan wacana nasionalisme. “Di saat dunia pendidikan absen akan isu-isu kemanusian,” tukasnya.

Bagi Maman selalu pemateri sekaligus penulis, pengertian nasionalisme adalah sebagai ideologi politik. Mempunyai tujuan untuk membela diri dan bebas berpendapat, serta terus memacu untuk mempertahankan ideologi lokal. “Oleh sebab itu, butuh pendidikan sebagai  win solution, serta perubahan sosial pada perencanaan pendidikan yang komersil,” ujarnya.

Adapun langkah pendidikan yang ditawarkan adalah “pendidikan toleransi dan pendidikan kebudayaan.” Di mana, pendidikan tetap menjadi jalur alternatif bagi gerak perubahan sosial dan setia di garis kemanusian. “Sebab nasionalisme kita adalah multikultur, beda suku, etnis, dan agama. Akan tetapi berada dalam satu naungan yang disebut Bhineka Tunggal Ika,” ungkapnya.

Keberagaman ini bagi Maman tidak ada individu yang lebih diunggulkan. “Sebab jika ada individu yang diunggulkan, itu adalah filsafat nasionalisme yang dusta,” tegasnya.

Reporter: M Faksi Fahlevi

Redaktur: Isma Swastiningrum