Lpmarena.com, Tigapuluh enam tahun sudah Teater Eska UIN Sunan Kalijaga mewarnai kesenian Indonesia, khususnya dalam bidang kesenian pertujukan, terhitung sejak tanggal berdirinya pada 18 Oktober 1980. Dalam rangkan memperingati hari ulang tahunnya yang ke 36, Teater Eska mengadakan syukuran di Gelanggang Teater Eska, Selasa (18/10).
“Acara ini menjadi wujud syukur Teater Eska, sekaligus kirim doa kepada kawan-kawan Teater Eska yang telah lebih dahulu pulang ke rahmatulloh.” Ujar Romadhon, pembawa acara dalam sambutnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir tamu-tamu undangan, mulai dari alumni Teater Eska, Sanggar Nuun, hingga teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Sunan Kalijaga.
Forum tersebut menjadi ajang berkumpul bagi alumni Teater Eska, sekaligus nostalgia perjalanan Teater Eska pada awal-awal berkesenian. Hamdi, alumni Teater Eska, menceritakan pengalamannya saat berproses dahulu. “Saya masih ingat, saat itu ulang tahun Teater Eska yang ke-10, pada saat membuat tumpeng untuk ulang tahun, tumpeng itu ambruk sampai tiga kali, nah giliranya tumpeng sudah berdiri, lombok hiasnya malah nggak bisa lurus, sehingga saya berpikir akan ada apa dengan Teater Eska mendatang”. Seisi forum pun tertawa.
Disambung dengan Otto Sukatno, alumni Teater Eska dengan pesan-pesan untuk anggota, agar bangga menjadi anggota dan selalu menghidupi kesenian Indonesia, khususnya Yogyakarta.
“Teater Eska harus selalu menampilkan sesuatu yang baru, yang sudah dilewati jangan diulangi lagi dan tetap memakai konsep Islami dan simbol-simbol kemanusian dalam setiap pentas,” ujar Otto..
Acara diakiri dengan pemotongan tumpeng oleh Muhammad Kurniawan, Lurah Teater Eska. Kemudian ditutup dengan makan bareng dan sapa santun.
Reporter: Ajid Fuad
Redaktur: Lugas Subarkah