Home - Roy Murtadho: Islam Adalah Narasi Perlawanan

Roy Murtadho: Islam Adalah Narasi Perlawanan

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, Islam sebagaimana agama-agama yang lain tentu saja pada dirinya sebenarnya sudah membebaskan. Pembebasan dalam konteks yang luas adalah pembebasan yang tidak hanya dalam aspek interior, akan tetapi juga dalam aspek eksterior. Bukan hanya dalam aspek lahir, tapi juga batin.

Pengertian itu disampaikan oleh Roy Murtadho selaku pemateri tunggal dalam diskusi publik dengan tema Islam Pembebasan, yang diadakan PMII  Rayon Pembebsan UIN SUKA di Parkiran Terpadu Kampus Barat UIN SUKA, Selasa (25/10).

Menurut Roy, tanpa imbuhan apapun baik imbuhan liberal, nusantara, dan bahkan berkemajuan sekalipun, sebenarnya Islam pada dirinya adalah satu narasi perlawanan atau satu narasi perjuangan ekonomi politik, social, kebudayaan yang rill yang mendaging dalam pengamalan nabi dan para sahabat di Islam awal.

Masalah yang dihadapi sekarang selain dari kerangka teoritik yang buntu karena selalu menempatkan Islam sebagai sesuatu yang supra historis, akhirnya lupa bahwa, apa yang diperjuangkan nabi sebenarnya adalah sesuatu yang kongkrit, historis, mendaging, materil, dan manifest. “Saya ingin menantang temen-teman untuk kembali pada problem historis itu sendiri,” tegasnya kepada para peserta diskusi.

Bagi Roy, ketika Islam hanya sebagai sebuah diskursus, itu tidak cukup. Jika agama tidak kembali pada rill politik, kepada situasi materil maka agama tidak pernah menjadi alat pembebasan.

Satu hal lagi yang juga penting menurut Roy, tidak hanya kritik imanen seperti dalam teori, tetapi juga perlu pembuktian. Ada satu risalah penting yang harus digarap entah oleh siapapun untuk mewujudkan bahwa Islam itu sungguh-sunguh membebaskan. “Bahkan tanpa ada adjektif pembebasan itu sendiri,” pungkas Roy.

Reporter: Rohmad Aditiya Utama

Redaktur: Isma Swastiningrum