Home - Pendidikan di Kampung Code Kurang Perhatian

Pendidikan di Kampung Code Kurang Perhatian

by lpm_arena

Pembangunan selalu berdampak pada perkembangan pendidikan masyarakat pingiran.

Lpmarena.com, Gabungan mahasiswa muslim yang peduli dengan keadaan lingkungan kaum pinggiran, khususnya di Kampung Code membentuk laskar peduli pendidikan bernama Syuhada Mengajar. Ide pendirian Syuhada Mengajar bermula karena saat ini di tengah majunya pendidikan Yogyakarta, masih ada masyarakat yang tak dapat mengenyam pendidikan secara adil.

Kampung Code yang  terletak di bantaran Sungai Code tersebut merupakan salah satu kampung pinggiran di Yogyakarta. Kampung dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah ini kurang perhatian dari pemerintah dan masyarakat, sehingga mengakibatkan masyarakat marjinal di tengah gencarnya pembangunan di daerah Yogyakarta.

Kurangnya perhatian pemerintah dan kaum agamawan mengakibatkan tertinggalnya pendidikan anak bantaran Sungai Code merasa terkucilkan di kotanya sendiri. Perkembangan kota yang tidak bisa dikejar, dengan upah minimum regional yang tak sebanding dengan mahalnya kebutuhan yang ada di Jogja.

“Kurangnya perhatian pemerintah dan kaum agamawan terhadap orang pinggiran ini mengakibatkan terbengkalainya pendidikan anak-anak mereka, terutama pendidikan agama,” ujar Daus salah satu anggota Syuhada Mengajar. Hal ini yang mendasari kami untuk mengajar didaerah tersebut, katanya saat ditemui ARENA di Musholla Kalimasodo, Code, Jum’at (9/12)

Abdul selaku koordinator Syuhada Mengajar menambahkan kurangnya perhatian pemerintah dan kaum agamawan yang mengetuk hati kami untuk melakukan gerakan ini. “Kami melakukan ini setiap dalam sepekan. Karena rawannya umat Kristen yang melakukan gerakan misionaris di daerah ini yang menjadi semangat kami untuk mengajar,” ujarnya

Abdul juga menerangkan efek domino pembangunan yang selalu mengakibatkan munculnya masyarakat yang tertindas. Maka bukan salah anak-anak tersebut apabila mereka tidak bisa mengaji. “Itu adalah salah kita, sebagai orang yang mendapatkan fasilitas yang tidak mereka dapatkan. Mereka adalah dampak dari kita yang tidak perhatian terhadap saudara kita,” imbuhnya

Magang: Muhammad Abdul Qoni’ Akmaluddin

Redaktur: Isma Swastiningrum