Sore Sebuah Kafe
“sore kali ini adalah matamu yang lelah”
tidakkah kau tahu
tanganku yang gemetar ini
menuliskan hujan dan wajah kota yang sunyi
hanya gerimis, luruh
menyentuh tubuh, kini
kita pulangkan langkah-langkah
yang hilang di jalanan
barangkali kau sama sepertiku
mencari harum sore ke bunga-bunga senja
meraba cuaca yang basah di meja
lihat, lihatlah baju yang kita kenakan
menanggalkan lelah peristiwa
asap rokok dan secangkir kopi mengental
melapangkan rindu yang kekal.
sedang kita tak tahu kapan mesti pergi
merubah diri dari duduk bersila ini
Yogyakarta, 2013-2016
Demonstrasi
suara, atas nama siapa teriakmu
di sini mengapa udara begitu lembab
sedang cinta senantiasa masih
dinyanyikan untuk memagari tubuh-tubuh kota
jakarta, gumamku tiba-tiba
seperti mengira bagaimana pagi
mengubah diri menjadi senja
mengerdip ia
yang jelaga pada kata
dan tersia atas nama dewa
suara, atas nama siapa teriakmu
:dusta
Yogyakarta, 2016
Maniro AF, mahasiswa Filsafat Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bergiat di Halaman Indonesia Cultural Forum dan Lubuk Laut. Kini mengelola www.arsippenyairmadura.com.
Ilustrasi: Makmur di Tanah Tandus karya Januari. Diambil dari web ivaa-online.org.