Home SASTRAPUISI Puisi-Puisi Risen Dhawuh Abdullah: Kesalahan Manusia

Puisi-Puisi Risen Dhawuh Abdullah: Kesalahan Manusia

by lpm_arena

Kesalahan Manusia

Menyingkap malam yang mengucur air seni

Perbuatan hina, tentang pemerkosaan

Keji, kuda berlari seenak kaki

Bumi bergetar menerima kucuran tangis memilukan

 

Manusia kian sombong, merusak langit dengan jemari kasar mereka

Nafsu diadu, di ruang yang beku

Di sinilah para manusia mempermainkan akal sehatnya sendiri

 

Kebosanan, lebih menggairahkan mencari kenikmatan

Bermalas, bercumbu dengan dunia

Mengekang waktu

 

Bantul, 10 Februari 2017

 

Sajadah

Ruang disempitkan

Waktu disempitkan

Hati dilapangkan

Di atas sajadah ini

Aku bersujud

Semua berpusat

 

Bantul, 10 Februari 2017

 

Rindu

Kubawakan sebatang coklat untuk melukiskan pesan di malam gelap yang pernah menyisakan luka pada bajuku.

Kubuat belah bibirmu tersenyum.

Bisakah kau hadir di antara celah-celah malam yang begitu sempit?

Aku berjalan sepi, dengan hati teriris duri.

Berusaha datang di lorong pikiran-pikiranmu yang tidak tumpul, seperti ujung pisau yang tak mampu mengiris sepotong basi yang menjamur.

Getir kusampaikan, salam rindu air kusampaikan.

 

Bisakah kau mendengar suaraku yang terengah-rengah meminta pertolongan?

Siramlah, siramlah aku dengan kelopak matamu yang sepuluh menit memayungiku itu.

 

Bantul, 5 Februari 2017

 

Risen Dhawuh Abdullah, lahir di Sleman, 29 September 1998.  Sedang menimba ilmu di SMA N 2 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Pelajar yang suka membaca dan menulis cerpen. Alumni bengkel bahasa dan sastra Bantul 2015, kelas cerpen. Bermukim di Bantul, Yogyakarta. Mengidolakan novel Perempuan Jogja karya Achmad Munif.

Ilustrasi: Dirk Dzimirsky