Lpmarena.com – “80% permasalahan akan selesai dengan komunikasi dan 20% dengan eksekusi,” terang Wakil Dekan (WD) III Fakutas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Shofiyullah dalam acara Public Hearing, Senin (06/11).
Birokrasi kampus yang seringkali luput dapat dicegah dengan duduk bersama atau Public Hearing. Komunikasi antara mahasiswa dan birokrasi yang berlangsung secara dialogis akan membuka mata birokrat yang terkadang rabun terhadap permasalahan-permasalahan konkrit di lingkungan kampus.
Kegiatan Public Hearing yang berlangsung di Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pagi tadi dihadiri oleh jajaran dekanat fakultas, dan masing-masing Kaprodi dari FEBI.
Kemampuan Dekan FEBI Syafiq Mahmadah Hanafi, dalam bermain kata itu membuat jawaban-jawaban yang diberikannya berujung tawa dari sejumlah mahasiswa yang hadir. Suasana Hearing mencair dan tampak seperti pertunjukan “stand up”.
Sejumlah mahasiswa FEBI hadir dengan sekian keluhan yang selama ini mereka rasakan. Mulai dari infrastuktur kampus yang tidak memadai dan beberapa mahasiswa juga meminta kepada jajaran dekanat untuk membeberkan anggaran. Seperti yang dipertanyakan oleh Inayah mahasiswa prodi perbankan syariah. “Uang UKT mahasiswa FEBI yang bisa dibilang mahal itu dikemanakan? Kok tempat sampah saja tidak ada,” ujarnya.
Sangat besar sekali harapan mahasiswa, agar aspirasinya itu benar-benar direalisasikan tidak hanya ditampung. “Semoga aspirasi teman-teman benar-benar di realisasikan,” harap Ichsan Danianto ketua panitia Public Hearing.
Magang: Ahmad Bukhori
Redaktur: Wulan