Home BERITA CSSMoRa : Menumbuhkan Jiwa Entrepeneurship

CSSMoRa : Menumbuhkan Jiwa Entrepeneurship

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com- Kamis (21/12) Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MoRA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan seminar entrepreneurship  dengan tema “Menuju Pemuda yang Mandiri, Akademis, dan Berjiwa Entrepeneurship” di  gedung Convention Hall (CH). Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut menghadirkan tiga pemateri yakni, H. Bukhori AZ (Ketua HIPSI Jogja & Owner Aflah Catering), Evoy Pahlevi  (Owner Heroskills screenprinting & Kaos Tokoh Dunia), Anifatul Jannah (Owner Songjea & Penerima Award Santripeneur 2017).

Pada sesi pertama, Bukhori menjelaskan tentang pentingnya action atau bergerak. Menurutnya dalam berwirausaha yang terpenting bukanlah seberapa banyak membaca buku tentang entrepreneurship, tetapi penerapannya. Ia juga menambahkan, memiliki target yang tinggi dan jelas juga merupakan hal yang penting dalam berwirausaha, sehingga memacu wirausahawan untuk mengejar target dan dapat mengukur seberapa jauh ia menjalankan target tersebut. “Kita harus memiliki target yang jelas, misalnya sebelum lulus kuliah saya harus memiliki penghasilan setara pegawai negeri,” ucap Bukhori.

Pada sesi kedua Evoy Pahlevi dan Anifatul Jannah juga menceritakan tentang karirnya sebagai entrepreneur  dan beberapa gambaran umum tentang bagaimana memasuki dunia entrepreneurship.

“Banyak orang yang bertanya tentang bagaimana memulai bisnis tanpa modal padahal setiap memulai usaha pasti ada nominal uang yang dibutuhkan, tapi satu hal yang lebih penting daripada nominal tersebut adalah ilmu,” jelas Evoy Pahlevi. Ia juga menekankan pentingnya terus mendalami ilmu-ilmu bisnis dan berbisnis dengan ilmu sehingga usaha terus growing up.

Anifatul Jannah juga menjelaskan tentang alasan-alasan kenapa manusia harus berbisnis. “Berbisnis karena kita adalah muslim yang memiliki role model  Nabi Muhammad SAW dan Sayyidah Khadijah yang notabene adalah seorang pebisnis dan memiliki passion dalam berbisnis. Hal lain yang menjadi alasan adalah to be rich sehingga kita bisa memberi lebih banyak lagi kepada orang lain,” ungkapnya.

Magang: Muhammad Sidratul Muntaha Idham

Redaktur: Wulan