Home BERITAKABAR JOGJA Sekolah Relawan, Cetak Relawan Humanis

Sekolah Relawan, Cetak Relawan Humanis

by lpm_arena

Published on April 2, 2018

Lpmarena.com- Sabtu(31/3), Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai Code (P3S) mengadakan Sekolah Relawan (SR). Kegiatan yang diikuti oleh 87 peserta tersebut, dilaksanakan hingga 1 April 2018. Tahun ini, Sekolah Relawan mengusung tema “Belajar dengan asyik, melawan dengan gembira”. Kegiatan ini dihelat di Desa Pangkah, Kec. Piyungan, Kab. Bantul, Yogyakarta.

Sekolah Relawan (SR) merupakan pembekalan atau pendidikan kerelawanan dasar bagi calon anggota P3S, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan altetnatif, khususnya di bantaran Kali Code, Yogyakarta.

“Sekolah relawan ini  penting, sebagai bekal relawan,” ungkap Galih Yudisetyawan, selaku Ketua P3S, saat ditemui usai acara (1/4).

Galih mengungkapkan, melalui Sekolah Relawan, calon relawan dilatih menciptakan metode-metode belajar sederhana, dengan berbagai studi kasus yang biasa terjadi pada anak-anak bantaran Kali Code. Setelah mengikuti Sekolah Relawan, calon relawan akan menjadi pengajar volunteer di bantaran Kali Code.

Dalam Sekolah Relawan, materi-materi disajikan secara mendasar namun komperehensif dan aplikatif. Calon relawan dimatangkan satu kerangka berpikir mengenai keorganisasian, pengenalan ke-P3S-an, kemasyarakatan, serta kepemimpinan yang nantinya akan diamalkan ketika sudah menjadi relawan pengajar di Kali Code. Setelah Sekolah Relawan, selama tiga bulan ke mendatang, relawan akan digodhok lagi dengan materi-materi dan latihan secara lebih intens, sebelum nantinya benar-benar terjun lapangan.

 

“Berbeda dengan tahun lalu, Sekolah Relawan tahun ini lebih menekankan pada praktik,” tegas Galih. “tidak hanya knowledge saja yang ditekankan, tapi juga value atau nilai agar tidak ada ketimpangan,” sambungnya.

Debrina Dwi, mahasiswi Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga berpendapat, kegiatan ini ialah ajang yang cocok untuk berproses menjadi relawan. Lain halnya dengan Nafilah Rizqy, mahasiswi yang juga bergiat di Gadjah Mada Mengajar mengungkapkan, “Di sini belajar tentang organisasi dengan orang-orang yang multipersonal, belajar kritis, segala hal mesti dipikirkan masak-masak.”

Faruq, koordinator acara Sekolah Relawan berharap agar semangat kerelawanan peserta bisa ditularkan, sebab banyak orang-orang di luar sana yang membutuhkan semangat orang lain. “Kalau tidak ada Umar Bakrie seperti kita ini, maka tidak akan ada BJ Habibie,” tutupnya.

 

Magang: Tsaqif Al Adzin Imanulloh

Redaktur: Syakirun Ni’am