Home ADVERTORIAL Mejikuhibiniu: Tujuh Karakter dalam Satu Tubuh

Mejikuhibiniu: Tujuh Karakter dalam Satu Tubuh

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Published on October 31, 2018

Satu peristiwa panggung teater yang terus berlangsung sampai hari ini merupakan dinamika pertumbuhan yang tanpa disadari akan terus membuka segala aspek baru yang berkaitan dalam pertunjukan teater.

Sebagaimana perkembangan pertunjukan monolog yang terus dilakukan oleh para pegiat seni, mulai  dari ekplorasi naskah oleh para penulis drama hingga bentuk-bentuk pemanggungan disajikan dalam perjalanan monolog.

Artinya, segala bentuk penemuan dalam monolog hari ini akan menjadi pijakan untuk menapaki segala kemungkinan baru dalam pemanggungan monolog di masa yang akan datang.

Trocoh Teater, sebagai wadah bagi para pekerja seni memiliki iktikad untuk menegoisasi ulang pementasan monolog yang tengah berkembang sampai hari ini. Oleh sebab itu, Naskah Mejikuhibiniu yang akan dipentaskan di 7 kota akan menjadi langkah pertama untuk melihat kembali bagaimana monolog menghadapi 7 lapis karakter dalam naskah penulis sastra dan pegiat teater ternama, Hamdy Salad.

Tujuh Karakter dalam naskah Mejikuhibiniu tidak memerankan tokoh di masa lampau dan realitas, melainkan antar tokoh secara utuh mewakili setiap rupa seperti dalam warna pelangi. Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu (Mejikuhibiniu)  akan diperankan oleh satu aktor dalam pertunjukan Monolog 7 Rupa.

Tidak dapat dipungkiri, momentum ini membutuhkan beberapa pelaku seni yang berbasis di kampus atau para pecinta kesenian yang terus berkembang biak secara baik. Terocoh Teater melihat kebutuhan itu sebagai ajang pertemuan yang dapat memproduksi pengetahuan dan hubungan yang baik antar pelaku dan pegiat kebudayaan. Maka dari itu, Terocoh Teater telah menjalin komunikasi sekaligus membangun relasi sebagai rekan kerja dan penghubung informasi.

Beberapa orang yang terlibat dalam pertunjukan ini adalah Pemenang Indonesian Short Movie Festival. Mereka adalah Suryadin Abdullah, aktor karikatural Jauhara N Azzadine, pemusik eksperimental Harik Giyarian, dan pegiat lampu eksploratif Oong Pathor.

 

Tanggal dan Tempat  Pementasan :

  1. Yogyakarta , 03 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di gelanggang TEATER ESKA UIN Yogyakarta

HTM : Pre Sale Rp 10.000  —- OTS Rp 15.000

Tiket box: @teater.eska

  1. Kebumen, 6 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di Auditorium IAINU Kebumen

  1. Purwokerto, 08 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di Gedung Student Center IAIN PURWOKERTO

  1. Kudus, 13 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di Balai Budaya Rejosari Kudus

  1. Semarang, 14 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di UDINUS Semarang

  1. Magelang, 16 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di Auditorium UMM Magelang kampus 1

  1. Solo, 20 November 2018 (Pukul 19.00 WIB)

Di Aula FEB UMS Surakarta

Contact Person:

0821-3474-8080 (WA) Inuung