Home T E R K I N I Korsleting AC Sebabkan Gedung P2B Terbakar

Korsleting AC Sebabkan Gedung P2B Terbakar

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Published on February 8, 2018

Lpmarena.com- Gedung Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) UIN Sunan Kalijaga terbakar pada Jumat siang (08/02) sekitar pukul 12.20. Kebakaran ini diperkirakan karena korsleting Air Conditioner (AC) di lantai dua pada ruangan 206 dan 207.

Heri Tata, Perwira Operasional Lapangan Dinas Pemadam Kebakaran mengatakan salah satu penyebab korsleting adalah kurangnya maintenance atau perawatan terhadap AC

“AC itu kan tergantung dari material yang terpasang. Material yang terpasang itu ada kalanya untuk diperiksa secara rutin maksimal enam bulan termasuk di unit AC dan jaringannya. Kalau sudah mulai hitam berarti material minta untuk segera diganti,” jelasnya kepada ARENA saat ditemui di TKP.

Heri Tata juga mengatakan intensitas perawatan AC harus ditingkatkan serta perlu adanya pemeriksaan secara rutin agar penggunaan AC tetap stabil.

Kronologi kebakaran diawali oleh laporan mahasiswa yang melihat asap hitam keluar dari salah satu ruangan di lantai dua kepada staf P2B. Maya, salah satu staf P2B menerangkan setelah menerima laporan tersebut beberapa staf memeriksa ruangan di lantai dua dan sisanya keluar mencari bantuan.

“Karena staf laki-laki masih sholat Jum’at makanya kami cari bantuan keluar,” jelas Maya kepada ARENA.

Beberapa staf laki-laki yang baru tiba dari masjid segera mencoba memadamkan api dengan menyemprotkan Dry Chemical Powder (DCP) sehingga api tidak membesar dan menjalar ke ruangan lain. Bantuan Pemadam Kebakaran dari Dinas Kota Yogyakarta datang dua puluh menit setelah kebakaran berlangsung dan kurang dari 15 menit berikutnya api berhasil dipadamkan.

Belum diketahui besaran kerugian akibat kebakaran tersebut. Kerusakan fisik yang terlihat adalah jebolnya tembok ruang 206, rusaknya beberapa kursi, serta atap dan lantai yang terkena api. Namun kebakaran tersebut tidak menyebabkan aktivitas pembelajaran terganggu.

Reporter: Ach Nurul Luthfi dan Nur Hidayah

Redaktur: Fikriyatul Islami