“Pancer Ing Penjuru” bercerita filosofi Jawa tentang sedulur papat limo pancer: empat saudara dan lima sebagai pusatnya. Keempatnya: air, ketuban, ari-ari, darah, dan pusar. Terinspirasi dari “Kidung Marmati” Sunan Kalijaga.
Puncak penyebab kerusakan alam adalah manusia yang terpisah dari sedulur papat-nya. Mulanya, alam diciptakan dengan sangat harmonis. Hingga akhirnya pembantaian-pembantaian pada alam dilakukan. Manusia buta karena ketamakannya, menutup mata dan telinga dari tanggungjawabnya terhadap alam. Kini, laut menghitam, karang mati, ikan memakan plastik, tanah tandus, air mengering, bumi memanas.
Manusia cenderung abai terhadap alam. Bahkan, berupaya menciptakan hegemoni kesenangan semu untuk menutupi ketakutan akan kehancuran. Manusia berbagi foto dan video dengan penuh tawa, seolah tak terjadi apa-apa. Padahal, manusia sadar, semua itu untuk menutupi asap-asap hitam yang perlahan merenggut nyawa manusia dan alam. Saat ini, membayangkan kehancuran alam lebih mudah, daripada memikirkan cara untuk bangkit kembali. Tapi apakah kita akan mati dengan membawa jiwa pesimis?
Pacer Ing Penjuru mencoba menjawab problem di atas melalui jejak-jejak ekologi Kalijaga. Pancer Ing Penjuru merupakan tajuk pentas produksi XXXIV Teater ESKA. Pementasan ini berbicara konsep sedulur papat limo pancer. Yakni, hubungan manusia dengan alam. Akan dipertunjukkan di dua kota: Yogyakarta dan Surabaya.
“Dan karena tak ada cara yang paling aman selain berjuang dan berjalan. Aku lupakan dunia sambil memandang langit tanpa bintang, merasakan angin tanpa makna, menyentuh raga tanpa jiwa. Aku jaga dan aku rawat anak-anakku agar dapat merasakan jernihnya air sungai, dan begitu harmonisnya hewan-hewan berlari, sampai hilang rasa sakit yang akrab memahat luka di sekujur tubuhku.” – Pancer Ing Penjuru –
>>Pentas 1
Senin & Selasa, 25-26 November 2019.
19.00 WIB s/d Selesai
Gelanggang Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
>>Pentas 2
Sabtu, 14 Desember 2019.
Auditorium UIN Sunan Ampel, Surabaya.
__________
__________
Informasi dan Pemesanan Tiket: 0896 5721 4869 (Halwa. F)
Tim Produksi:
Pimpinan Produksi Sholihur Rahman | Sekretaris Miladia Nur Aini | Bendahara & Foud Riser Halwah Fauzia | Publikasi Dokumentasi AR. Rasyid | Humas Mas Lohy Wahbah | Konsumsi Ananda Bagus
Tim Artistik:
Sutradara Rahmat Hidayah | Naskah Habiburrachman, HR. Nawawi | Astrada & Manajer Panggung Jauhara N. Azzadine | Aktor Khoirul MT, Efendi, Madhur M. Alif, Abdul Ghofur, Neneng H. Maryam, Nafisatul Khoidah, Miladia Nur Aini, Siti Aminah, Anindya Rizqi Widodo, Rahma Desfitria, Ananda Bagus, HR. Nawawi | Penata Musik Ahmad Kurniawan, Ramadan MZ, AR. Rasyid, Anas Mikti Fajar, Ni’ami | Penata Cahaya Mahfud Setiawan, F. Ricky Ferdiansyah | Penata Panggung Efendi, Dino Manggala | Penata Kostum AR. Rasyid, Neneng H. Maryam | Penata Rias Nevy P. Agustina | Audio Efek Suryadien Abdullah | Visual Efek Oong M. Pathor