Home BERITA Terkendala Menggunakan Email Resmi, Mahasiswa Kesulitan Mengakses Kelas Daring

Terkendala Menggunakan Email Resmi, Mahasiswa Kesulitan Mengakses Kelas Daring

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Karena tak memiliki akun surel resmi kampus, beberapa mahasiswa harus merelakan perkuliahan pertamanya.

Lpmarena.com- Hari pertama perkuliahan daring di semester ganjil (5/10) tidak berjalan lancar bagi sebagian mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Mereka tidak bisa masuk kelas melalui Google Meet karena tidak memiliki akun surel resmi dengan subdomain @student.uin-suka.ac.id.

Mahasiswa bisa menggunakan email resmi bila login menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan password pada laman mail.uin-suka.ac.id. Namun, ketika beberapa mahasiswa mencoba login, situs tersebut malah error. Akhirnya, sebagian mahasiswa mesti merelakan tatap muka virtual pertama dengan dosen.

Mahasiswa yang tak bisa mengakses email resmi lantas disuruh menghubungi petugas Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD).      

Salah satu mahasiswa yang mengalami kendala itu bernama Yayan Suteja, mahasiswa semester tiga Fakultas Syariah dan Hukum. Hingga Senin pukul 12 siang, Yayan mesti menunggu konfirmasi dan respon pihak PTIPD untuk daftar email tersebut. Ia juga menyayangkan pihak PTIPD yang lambat merespons pesannya. “Mungkin karena banyak chat yang masuk,” pasrah Yayan.

Yayan khawatir kendala ketika mengakses email akan berpengaruh terhadap presensi kehadirannya. “Yang dikhawatirkan sekarang, kan, sudah masuk perkuliahan. Nanti imbasnya ke presensi kehadiran,” ungkapnya.

Menurut Yayan, apabila pihak kampus mewajibkan memakai email UIN, seharusnya kampus sudah siap dengan segala hal. Padahal, kendala yang dihadapi Yayan dalam perkuliahan daring bukan hanya perkara akses email. Ia terkadang juga mengalami proble sinyal di wilayahnya. Apabila ingin mengikuti kelas via Zoom atau Google Meet, ia mesti menempuh jarak melewati 2 desa untuk mendapatkan sinyal yang lebih kuat.

Hal serupa dialami Agnes (bukan nama sebenarnya), mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Agnes berkata pihak kampus seharusnya menginformasikan penggunaan email UIN sejak jauh hari sebelum perkuliahan dimulai. “Untuk mengantisipasi hal seperti ini (error-red). Ketika dibutuhkan malah error, lah. Enggak bisa login, lah,” tuturnya.

“Sebelumnya kami dari PTIPD menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujar Kepala UPT PTIPD Taufiq Nuruzzaman ketika dihubungi melalui pesan Whatsapp.

Permasalahan tersebut, menurut Taufiq, terjadi karena adanya migrasi pengguna dari Active Directory ke LDAP (Lightweight Directory Access Protocol). Namun, petugas PTIPD lalai dan melewatkan beberapa user ketika migrasi dilakukan, terutama mahasiswa angkatan 2019.

Dulunya, UIN menyimpan semua pengguna email UIN Active Directory buatan Microsoft yang berbayar. Sedangkan kini, PTIPD memindahkan user tersebut ke LDAP yang gratis buatan Linux. “Untuk memindahkan data users, harus dibaca satu persatu dan kemudian ditambahkan ke sistem LDAP,” lanjut Taufiq.

Beberapa dosen mewajibkan menggunakan email UIN. Pasalnya, penggunaan email pribadi membuat dosen kesulitan mengenali akun yang masuk dalam ruang kelas daring. Sebab akses email pribadi tidak menggunakan NIM.

“Saya bisa memahami uneg-uneg itu [kesulitan akses email-red]. Banyak dari dosen yang sudah menyampaikan ke saya. Saat ini sistem Google Meet dan Classroom sudah dibuka untuk akun selain akun gmail UIN Suka. Tapi, mahasiswa mesti tetap mengajukan aktivasi email UIN agar nanti bisa menggunakannya untuk perkuliahan berikutnya,” jelas Taufiq.

Terakhir, Taufiq meminta mahasiswa yang bermasalah mengumpulkan teman-temannya yang juga bermasalah terkait login menggunakan email UIN agar didata dan disampaikan ke pihak PTIPD secara kolektif.

Reporter: Muhammad Hanafi | Redaktur: Sidra