Lpmarena.com– Sekumpulan foto ini hadir untuk menjelaskan bagaimana acara menahun bernama Pemilwa bekerja. Selama bertahun di kampus, pasalnya, kita disuguhkan berbagai macam pertunjukan. Mulai dominasi satu geng, partai nihil agenda dan ideologi, pencurian data pribadi, dan lain sebagainya. Pada titik yang paling “atraktif” Pemilwa bisa menghadirkan bakar-bakar dan baku pukul.
Semua tontonan di atas bisa dibilang cukup ‘bagus’. Disebut bagus sebab ia bisa memperlihatkan sesuatu yang tak beres dari demokrasi kampus kita. Tak ada satu pun rekam jejaknya yang dapat memberi kita gagasan baik soal politik.
Kita bisa bertanya, “mengapa tontonan ini hadir?” pada operator Pemilwa, partai politik. Apa yang sebetulnya mereka inginkan? Mengapa mereka mirip sirkus keliling yang muncul seminggu, hilang setahun?
Pertanyaan itu tak usah dijawab dengan omongan. Ia telah dilayangkan dari tahun ke tahun, dan jawabannya tak pernah hadir dalam politik kampus kita.
Pada akhirnya kami punya dua tawaran cara menyikapi Pemilwa. Pertama, Anda bisa menikmatinya sebagai pertunjukan belaka. Pahamilah, mereka hadir hanya untuk memberi pertunjukan. Seberapa pun jeleknya, ya, ditonton saja.
Saran pertama ini memang sulit. Tak semua orang mau buang-buang waktu untuk hal itu. Bagi orang yang tak berminat, Pemilwa hanya sekadar distraksi sepele. Maka saran kedua dari kami adalah abaikan. Begitu.
Fotografer Firdan HK | Penulis Sidra | Editor Naskah Sidra