Home BERITA Perpustakaan UIN Tetap Membuka Layanan Secara Bertahap di Masa Pandemi

Perpustakaan UIN Tetap Membuka Layanan Secara Bertahap di Masa Pandemi

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com- Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga mulai membuka layanan luring secara bertahap sejak pertengahan April 2020 lalu. “Dengan alasan banyak dari mahasiswa yang membutuhkan referensi,” ungkap Labibah selaku kepala perpustakaan saat diwawancarai ARENA pada Sabtu (30/01).

Awal pandemi merebak, perpustakaan secara resmi ditutup pada tanggal 16 Maret 2020. Ketetapan itu disusul dengan Surat Edaran Nomor 1275 tahun 2020 yang menyatakan bahwa perpustakaan hanya membuka layanan bebas pustaka secara online hingga 30 Maret. Gedung perpustakaan pun ditutup sampai 7 April 2020.

Pelayanan kemudian dibuka kembali untuk mahasiswa tingkat akhir dari awal Juni hingga akhir Agustus baik secara daring maupun luring. Layanan daring dilakukan via WhatsApp dengan mengirim gambar buku referensi yang dibutuhkan kepada Astuti, salah satu pegawai perpustakaan. “Kemudian diadakan perjanjian dan pemustaka hanya menunggu di lantai satu,” terang Labibah.

Zahro, mahasiswi baru dari jurusan Ilmu Komunikasi, membenarkan hal itu. “Sebelum ke perpustakaan saya mengakses terlebih dahulu buku yang ingin dipinjam, supaya gampang mencarinya,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (31/01).

Di samping itu, untuk layanan luring dibagi dalam tiga shift dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Pemustaka juga diharuskan mengisi formulir tracking guna mengetahui riwayat perjalanannya. Terkait penerapan protokol ini, Vina, salah seorang pemustaka mengatakan, “Cuma bawa KTM aja, terus disuruh buka link.”

Layanan secara terbatas ini dibuka dari pukul 09.00 pagi sampai pukul 14.45 siang. Kapasitas setiap sesi adalah 80 pengunjung dengan masing-masing lantai dibatasi 20 orang. Apabila kapasitas dalam satu lantai penuh, maka pemustaka wajib menunggu hingga giliran berikutnya. “Kalau waktunya masih lama, kemudian dari 20 orang itu ada yang keluar maka diperbolehkan masuk,” terang Astuti saat dimintai keterangan prosedur layanan pemustaka pada Senin (01/02).

Pihak perpustakaan mengatakan bahwa selama pandemi mekanisme peminjaman ini juga berlaku bagi seluruh civitas akademika, kecuali skripsi khusus bagi mahasiswa akhir. “Setiap mahasiswa boleh meminjam sebanyak empat buku dengan jangka waktu sepuluh hari, tapi tidak dikenakan denda kalau terlambat sampai ada kebijakan lebih lanjut,” papar Labibah .

Akses pustaka juga dibuka melalui laman online dalam bentuk e-book atau e-jurnal. Hal itu dilakukan supaya mahasiswa yang tidak dapat mengunjungi perpustakaan tetap bisa memperoleh referensi yang dibutuhkan. Langkah pertama adalah dengan memilih menu E-Book & E-Journal pada laman yang telah dibuka. Kemudian jika tidak sedang menggunakan jaringan internet kampus, maka tekan tidak, lalu masuk menggunakan kata sandi dan nama pengguna sesuai Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Setelah bisa masuk, pilih menu EBSCOhost dan tekan lanjutan. Kedua, lanjutkan pencarian dengan menekan tautan search.ebscohot.com.online.uin-suka.ac.id hingga muncul pilihan menu pencarian di eBook Collection.

Namun Labibah juga mengatakan bahwa akses layanan online semacam ini tak lepas dari kendala dengan banyak sebab seperti kendala mesin yang panas dan lain sebagainya. “Akan tetapi kami akan secepatnya mengumumkannya di Instagram perpustakaan,” imbuhnya.

Kepala perpustakaan tersebut juga menghimbau civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, untuk senantiasa mengikuti akun Instagram perpustakaan di @perpusuinyogyakarta. Sehingga segala informasi terkait perubahan ataupun kendala sistem dapat diketahui. “Layanan dan ketentuan ini sewaktu-waktu bisa berubah, makanya pantau terus Instagram perpus, itu media komunikasi kami dengan teman-teman mahasiswa,” pungkasnya.

Reporter Ahmad Zubaidi | Redaktur Dina Tri Wijayanti | Gambar: Fidya Laela S.