Sudah setahun sejak pandemi covid-19 merebak, tapi virus itu tidak bisa menghambat dunia perpolitikan Indonesia terus bergerak. Sebut saja, Pilkada, kemunculan partai baru, dan sebagainya.
Hery Sucipto, Direktur Moya Institute, berkata mestinya dinamika itu berjalan beriringan dengan iklim demokrasi yang membaik. Sebab, iklim demokrasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan publik, suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk menangani pandemi.
Dalam webinar Partai Politik dan Tantangan Demokrasi Terkini yang diselenggarakan oleh MOYA Institute, Kamis (11/02), Hery Sucipto juga menambahkan bahwa UU ITE, intoleransi, diskriminasi, dan oligarki politik berpengaruh pada peta perpolitikan di Indonesia. Di Amerika Serikat, diskriminasi dan rasisme menjadi topik utama dalam politiknya dan tak pernah usai pembahasannya.
Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia, mengatakan bahwa kepuasan atas kinerja demokrasi masyarakat Indonesia bersifat fluktuatif. Di tahun 2020 masyarakat banyak yang tidak puas dengan demokrasi walaupun presiden baru sudah terpilih. Sementara itu partai politik lebih asyik bermain dengan negara ketimbang dengan masyarakat dan hanya 30% masyarakat tertarik dengan politik. Menurut survey yang dilakukan oleh Indikator pada satu tahun terakhir, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik dan DPR sangat lah rendah, yakni 40%.
Kepercayaan yang rendah ini, menurut Djayadi, agaknya berhubungan dengan situasi internal partai sendiri yang tidak demokratis. Iklim yang tidak demokratis itu dipengaruhi kebergantungan partai dengan tiga hal: kekuatan organisasi, figur, dan finansial.
Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, mengutarakan ada tiga faktor yang harus diperbaiki dalam iklim demokrasi di Indonesia. Pertama, komitmen terhadap narasi demokrasi agar pikiran dapat berkembang. Kedua, institusialisasi yaitu memperkuat parlemen. Terakhir, tradisi leadership.
“Partai politik itu seharusnya bukan sekedar menjadi mesin kekuasaan melainkan mesin pemikiran,” tambah Fahri.
Reporter Azzam | Redaktur Sidratul Muntaha