Home BERITA Pameran Ngrumat: Angkat Isu Kesehatan Mental lewat Seni

Pameran Ngrumat: Angkat Isu Kesehatan Mental lewat Seni

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com – Sebanyak 72 karya seni yang dibuat oleh 54 seniman dipamerkan di Taman Budaya Yogyakarta sejak Sabtu (02/04). Terdapat berbagai seni rupa, seperti patung, lukisan, kolase dan seni instalasi yang diletakkan secara tersusun dalam satu ruangan besar. Pameran yang digarap oleh mahasiswa Seni Rupa dan Kriya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini memberikan kritik melalui karya-karya yang menggambarkan kehidupan sosial saat ini.

Pameran seni bertajuk “Ngrumat” membawa masyarakat untuk mengingat lagi bahwa banyak aspek yang mesti dijaga dalam kehidupan ini. Sebut saja, karya seni dengan judul self-love adalah bentuk ekspresi dari kepedulian terhadap isu kesehatan mental di tengah masyarakat.

Muhammad Yaasin, ketua panitia acara, menjelaskan tema pameran ini diambil atas keresahan terhadap kebudayaan, kesehatan, alam dan moralitas yang kerap diabaikan selama pandemi ini. Pameran ini membawa gagasan bahwa karya seni dapat berbicara terkait permasalahan sosial. 

“Kami mengangkat tema ngrumat yang memiliki arti merawat, didasarkan atas keresahan kami akan pandemi yang terjadi belakangan ini, banyak hal yang terpengaruh,” ujar Yaasin.

Banyak problematika sosial yang terjadi ketika pandemi, salah satunya masalah kesehatan mental yang masih dikesampingkan oleh sebagian masyarakat. Karena itu, karya seni berjudul “self love” mewakilinya. 

Seperti yang dijelaskan Yaasin, awal dari ‘Ngrumat’ adalah dampak pandemi  yang sangat mendalam bagi masyarakat.  Pandemi mengakibatkan keterpurukan dalam segala aspek kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi, pendidikan, industri, kesehatan dan seni. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan budaya baru, seperti pemberlakukan pembatasan kegiatan dan protokol kesehatan yang ketat, terutama ketika bepergian. Banyak tekanan yang datang kepada masing-masing individu.

Selain tentang kesehatan mental, masalah lingkungan juga turut disorot dalam pameran kali ini. Salah satu lukisan yang berjudul “Worry” menggambarkan kehidupan bawah laut yang telah tercemari oleh limbah dan sampah. Lukisan tersebut memberikan gambaran akan ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan dan alam sekitarnya.

Yassin memberikan kebebasan kepada seluruh seniman yang tergabung dalam acara ini untuk memberikan karya yang menurutnya sesuai dengan tema tersebut. “Kreativitas mereka  yang membawa mereka untuk menggambarkan arti kata Ngrumat itu sendiri,” pungkasnya.

Reporter Ahmad Fauzi dan Maria Al-Zahra (magang) | Redaktur Atikah Nurul U