Home BERITA UIN Suka Penuhi Janji Jas Almamater Gratis, Mahasiswa: Sudah Seharusnya Jas Almamater Tidak Diperjualbelikan

UIN Suka Penuhi Janji Jas Almamater Gratis, Mahasiswa: Sudah Seharusnya Jas Almamater Tidak Diperjualbelikan

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com—UIN Sunan Kalijaga akhirnya memberikan jas almamater secara gratis kepada mahasiswa baru (maba) angkatan 2023/2024. Pemberian itu dilakukan secara simbolis oleh Wakil Dekan III kepada perwakilan mahasiswa baru masing-masing fakultas, pada Malam Anugerah Kalijaga Prestasi 2023, Selasa (12/12) di Gedung Multi Purpose.

Muhammad Khatibul Umam, salah satu penerima jas secara simbolis dari Fakultas Ushuluddin, mengatakan bahwa penyerahan jas tersebut baginya menjadi semacam peresmian mahasiswa baru.

“Soalnya tadi yang maju maba semua,” tutur mahasiswa Studi Agama-Agama tersebut kepada ARENA selepas acara lewat WhatsApp.

Saat ditanya apakah ia tahu karena apa jas almamater digratiskan, Umam terlihat gamang menjawab, “karena pernah ada demo gitu kan ya?”.

Kegamangan Umam dapat dipahami. Pertama, jas almamater UIN Suka selama ini terkesan menjadi komoditas yang harus dibeli, bukan fasilitas gratis. Bahkan Umam sendiri pun salah duga.

“saya pernah dengar juga ‘katanya’ universitas itu enggak menyediakan almet (jas almamater, Red.), tapi almet itu produksinya Kopma (koperasi mahasiswa, Red.). Jadi itulah kenapa almet bayar,” ungkapnya.

Kedua, jarak yang cukup lama antara pemberian jas gratis dan demo yang dimaksud Umam. Pemberian jas gratis ini berkaitan dengan tuntutan demo pada 15 Agustus 2023 lalu. Ketika itu, puluhan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menggelar aksi di gedung Prof. K.H. Saifuddin Zuhri. Salah satu tuntutannya adalah pengadaan almamater gratis untuk mahasiswa baru angkatan 2023/2024. Tuntutan itu disepakati oleh Rektor Al Makin, meskipun ia menolak untuk menandatangani surat tuntutan yang diajukan massa aksi.

Setelah demo, tak ada perkembangan lagi terkait realisasi tuntutan. Tidak sedikit dari maba yang mengeluhkan ketidakjelasan informasi mengenai jas almamater gratis ini.

Fitra Asra Muliani, mahasiswi semester satu, menjelaskan bahwa banyak dari teman-temannya yang selama ini menanyakan pengadaan almamater gratis ini. Bahkan ketidakjelasan kapan janji itu akan direalisasi membuat mereka beranggapan bahwa hasil tuntutan demo hanya janji palsu saja.

“Pokoknya tentang almet tuh, karena malas berharap, kayak ya udah bodo amat gitu,” ujar mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) itu pada ARENA, Jum’at (24/11).

Tapi setelah empat bulan digantung ketidakjelasan, maba akhirnya mendapatkan jawabannya pada Malam Anugerah Kalijaga Prestasi 2023 lalu.

Radiman, Kabag Rumah Tangga Universitas, memaparkan bahwa ketersediaan jas almamater ini sebenarnya telah selesai pada awal Desember lalu. Namun, atas instruksi Abdur Rozaki, Wakil Rektor III, pemberian dilakukan setelah penyerahan secara simbolis pada malam anugerah itu.

“Jadi setelah penyerahan simbolis itu, bisa langsung diambil di fakultas masing-masing. Kita akan serahkan kepada Kabag TU-nya. Jadi hari Rabu atau Kamis sudah bisa diambil di fakultas masing-masing,” tuturnya saat diwawancarai ARENA di Gedung PAU, Senin (11/12).

Lebih lanjut, Radiman mengatakan bahwa distribusi juga dikoordinasikan dengan pihak program studi, agar tidak terjadi kesimpangsiuran mengingat banyaknya mahasiswa yang akan mengambil jas almamater gratis. Menurutnya, ada 4.572 mahasiswa baru di tahun 2023.

“Nanti sudah tinggal terima saja, sesuai ukurannya, insyaallah gak ketuker, asal benar distribusinya. Kita kan bikinnya berdasarkan data yang dihimpun dari masing-masing fakultas,” paparnya.

Sayangnya, Radiman tidak bisa menjamin keberlanjutan pengadaan jas almamater gratis pada tahun-tahun berikutnya, meskipun ia pribadi memandang perlu. Ia mesti “menunggu informasi dari pimpinan”, karena “itu bagian dari kebijakan pimpinan”.

Senada dengan itu, Ahmad Makarim Bramudita, mahasiswa Prodi Biologi yang juga menjadi Ketua Dema Universitas, mengatakan bahwa kesepakatan sewaktu demo Agustus lalu adalah menyediakan jas almamater gratis hanya untuk maba 2023. Tidak jelas untuk tahun-tahun berikutnya.

Makarim sendiri berharap kebijakan ini dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya. Sebab sudah seharusnya jas almamater tidak diperjualbelikan, dan menjadi fasilitas mahasiswa.

“Gak ada lagi di kampus lain yang (jas) almamaternya harus beli, di luar UIN, setahuku,” tuturnya pada ARENA, Rabu (29/11). “Kalau kita mau masuk ke SMP, SMA, SD, kita harus dapat seragam. Sesimpel itu sebenarnya analoginya yang dipakai.”

Reporter Wilda Khairunnisa (Magang) | Redaktur Mas Ahmad Zamzama N.