Home BERITA Mahasiswa FDK Keluhkan Fasilitas di Ruang Kelas dan Mushola yang Tidak Memadai

Mahasiswa FDK Keluhkan Fasilitas di Ruang Kelas dan Mushola yang Tidak Memadai

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com–Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga keluhkan fasilitas kampus yang kurang memadai. Rizal Muhaimin, salah satu mahasiswa  FDK mengeluhkan fasilitas yang tidak pernah diperbaiki sejak ia semester satu. Ruang kelas yang seharusnya nyaman untuk ruang belajar malah membuat beban bagi mahasiswa.

“Saya kira ada perubahan setiap tahunnya terkait sarana-prasarana itu, ternyata tetap saja belum ada itu perubahan yang signifikan. Fasilitas fisik di dalam kelas seperti AC yang sering mati, proyektor dan  kursi yang goyang-goyang,” papar Rizal saat diwawancarai ARENA Senin (25/12).

Rizal menceritakan untuk menyalakan proyektor saja, ia dan teman-temannya harus bersusah payah memencet tombol power karena tidak ada remote proyektor. Belum lagi ruang kelas yang bergelantungan kelelawar dan sarang laba-laba. Kondisi ini yang membuatnya tidak nyaman berada di kelas.

 “Seperti kejadian kemarin saya dan teman-teman harus naik kursi lagi untuk mencet tombol powernya menggunakan sapu. Nah, itu memang remotenya ga ada ya?” keluh Rizal.

Fasilitas lainnya seperti musholla yang kecil, lanjut Rizal, membuat mahasiswa harus berdesak-desakan dan mengantri untuk sholat. Mahasiswa yang diterima semakin banyak, tapi kapasitas musholla hanya cukup untuk sekitar 10 orang saja.

“Sholat dzuhur kadang memang ada senggang untuk pergantian mata kuliah, tapi cuman sekitar 15 menit saja. Kalaupun ingin sholat dzuhur di waktu senggang itu belum tentu kita bisa masuk kelas lagi dengan tepat waktu, karena masih ngantri dulu untuk sholat,” keluh Rizal.

Hal yang sama juga dialami Hanun Luthfiyah, salah satu mahasiswi FDK yang mengeluhkan fasilitas mukena di mushola tidak terawat. Beberapa mukena ada yang berjamur, bau dan jumlahnya juga sedikit.

“Jumlah mahasiswa FDK itu kurang lebih 500 orang tiap tahunnya yang masuk, tapi tidak sepadan dengan fasilitas mushola yang ruangannya kecil. Saya sering kekurangan mukena, padahal  itu musholla umum untuk kita,” keluh Hanun pada ARENA.

Marhumah, selaku Dekan FDK mengakui kurangnya fasilitas di FDK. Namun, pihak fakultas mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan kondisi prasarana yang nyaman, baik, serta usefull dengan adanya tenaga pendidik yang siap menerima laporan sejak pukul 07.30-16.00 WIB.

“Kita juga tidak ingin ada ruangan rusak atau sarana-prasarana yang problem, kita tidak ingin hal itu terjadi. Jadi, kita harus saling mengingatkan. Kalau ada apa-apa itu segera lapor kemudian akan ditindaklanjuti,” ujar Marhumah.

Adapun mushola yang kecil, Marhumah justru mengungkapkan ada rencana untuk memindahkan ke ruang baca yang ada di lantai tiga. Alasannya mahasiswa sekarang minat membacanya kurang dan ruangannya cukup luas dibanding mushola di lantai satu. 

“Saya lihat-lihat kok sekarang minat mahasiswa untuk membaca kurang. Jadi juga mengharapkan ruang baca itu untuk dijadikan Musholla yang mana tempatnya itu lebih luas. Tapi balik lagi, mahasiswa itu mau atau tidak,” paparnya kepada ARENA.

Hanun berharap fasilitas kampus segera diperbaiki agar semua mahasiswa dapat merasakan kenyamanan saat pembelajaran. Ia juga berharap fasilitas di FDK mencakup teman-teman difabel, seperti guiding block menuju lantai atas.

“Dengan kewajiban yang sudah kita bayarkan yakni UKT, seharusnya kita mendapatkan hak-hak kita. Termasuk juga akses disabilitas,” pungkas Hanun.

Reporter Bachtiar Yusuf (magang) | Redaktur Maria Al-Zahra