Oleh: Syafiq Mahmadah Hanafi*
UIN Suka merupakan perguruan tinggi keagamaan yang mendapatkan keluasan dalam mengembangkan keilmuan dan tidak terbatas pada ilmu-ilmu keagamaan. Perluasan mandat tersebut diperkuat dengan jargon integrasi-interkoneksi keilmuan sebagai core value UIN Suka (Tim Humas, nd). Filosofi bahwa tidak ada satu cabang keilmuan yang dapat berdiri sendiri secara utuh dan sempurna untuk diimplementasikan pada masyarakat dan keilmuan. Satu keilmuan memerlukan cabang keilmuan yang lain untuk lebih menyempurnakan dan adaptable untuk mudah diterjemahkan dalam bahasa masyarakat dan manusia pada umumnya.
Filosofi keilmuan tersebut melahirkan filosofi kepemimpinan dalam pengelolaan perguruan tinggi seperti UIN Suka. Tidak ada satu pemimpin yang dapat menguasai banyak bidang untuk kepemimpinannya. Kepemimpinan UIN Suka mengikuti keluasan mandate dengan memadukan keilmuan umum dan keilmuan keagamaan untuk saling menyapa, melengkapi, dan menyempurnakan (Admisi UIN, nd). Kepemimpinan UIN Suka merupakan perpaduan seluruh potensi, karakteristik, dan watak masing-masing, yang berasaskan pada kebersamaan untuk mewujudkan cita-cita besar UIN Suka.
Pimpinan adalah tauladan untuk dirinya, struktur organisasi, lembaga, kolega, mahasiswa dan lingkungan kampus. Pimpinan UIN Suka merupakan simbol kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia, kehidupan yang asri, keagamaan, dan ilmiah. Pimpinan dapat membentuk budaya organisasi yang humanis, dengan budaya organisasi yang santun, produktif, dan pro organisasi untuk kebaikan UIN Suka.
Kepemimpinan UIN Suka merupakan kepemimpinan collective collegial dengan menekankan kerja sama yang cerdas dan produktif. Semua potensi akan mendapatkan kesempatan yang sama secara adil dan fair dalam mengembangkan potensi diri dalam kepemimpinan. Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban kelak, dan setiap dosen UIN Suka adalah pemimpin yang pantas untuk mendapatkan amanah kepemimpinan. Dosen UIN Suka diberi kesempatan untuk memimpin organisasi UIN Suka sehingga kepemimpinan perlu merata dan merasakan untuk mengabdi pada kepentingan yang lebih luas. Memimpin pada jabatan yang sama cukup sekali kecuali tidak ada yang dapat menggantikannya.
UIN Suka merupakan sedikit dari sebuah tauladan untuk berbagi dalam kepemimpinan dengan mengakomodasi seluruh elemen. UIN Suka secara kelembagaan memiliki keterbukaan dalam kepemimpinan di lingkungan PTKIN. Moderasi beragama telah diimplementasikan pada moderasi untuk berpendapat dan berpendapatan, moderasi beragama telah diimplementasikan untuk selalu berbagi dalam kepemimpinan.
Model kepemimpinan UIN Suka dari setiap periode dan generasi perlu dipertahankan menjadi budaya berorganisasi yang baik untuk setiap generasi. Kepemimpinan yang akomodatif dengan mempertimbangkan keragaman sumber daya yang ada. Potensi yang majemuk akan menjadi kekuatan yang besar untuk mewujudkan cita-cita universitas.
Kepemimpinan 2024-2029 adalah semua dosen memiliki kesempatan untuk memimpin sebagai bentuk pengabdian dalam hidupnya. Dosen yang belum memiliki kesempatan memimpin dan memiliki kemampuan manajerial dan memenuhi kualifikasi maka layak untuk diberikan kepercayaan dalam struktur organisasi. Era 2024-2029 adalah semua dosen menjadi pemimpin (Everyone can be leader).
Kepemimpinan Kolektif-Kolegial 2024-2028
Struktur kelembagaan modern memerlukan kepemimpinan yang dapat mewadahi seluruh kebutuhan stakeholder secara proporsional. Keragaman stakeholder memberikan peluang dan kesempatan dalam pengelolaan yang lebih akomodatif, fleksibel, dan membaca fenomena ke depan. Organisasi nirlaba modern juga memerlukan kepemimpinan yang dapat menjamin keberlangsungan untuk mencapai visi-misinya.
UIN Suka merupakan organisasi yang mengelola bidang pendidikan, pengajaran, kegiatan ilmiah, dan pengabdian masyarakat. UIN Suka merupakan organisasi nirlaba tetapi membutuhkan pembiayaan untuk pengelolaan dan pengembangan organisasi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Pengelolaan dalam rangka mencapai tujuan, visi-misi maka memerlukan kepemimpinan yang kolektif kolegial, adaptif, dan kebersamaan dalam keragaman. Struktur modern melakukan pembagian tugas pokok dan fungsi secara tegas, fungsional, dan saling melengkapi antar kepemimpinan.
Kepemimpinan kolektif kolegial merupakan kepemimpinan yang sesuai dengan organisasi pendidikan karena berfungsi untuk menyatukan berbagai potensi dan keragaman. Kolektif kolegial juga menerapkan distribusi wewenang dan tugas secara proporsional sesuai dengan bidang yang dibutuhkan dalam menjalankan roda organisasi secara baik (Schalkwyk and Cloete, 2023). Posisi pimpinan sesuai dengan tupoksi yang diamanatkan dan tidak ada perbedaan peran kecuali struktur organisasi yang melekat. Tidak ada sikap intimidatif dalam kepemimpinan dalam mengatur organisasi lembaga kecuali wewenang yang diembannya.
Kolektif kolegial merupakan bentuk kepemimpinan yang elegan dengan memanusiakan pihak pimpinan lain secara manusiawi dan proporsional. Kolektif kolegial merupakan kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat dengan mengutamakan semangat kebersamaan. Pemimpin perlu peka terhadap kritik, masukan, dan perubahan di luar lembaga sebagai upaya perbaikan yang berkelanjutan. Kepemimpinan adalah amanat dan tanggung jawab, kerja cerdas, dan kerja keras untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan bukan identik dengan fasilitas dan kemudahan yang diperoleh untuk kepentingan pribadi.
Program Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi: Peningkatan Mutu Lulusan
UIN Suka menjaga tradisi akademik dalam menjalankan proses pembelajaran dengan berbagai fasilitas yang baik. Proses pembelajaran ditopang dengan kurikulum berbasis KKNI dengan desain ke depannya melalui OBE. Suasana kondusif pembelajaran diperkuat dengan 720 dosen dengan 63 guru besar dan komposisi dosen alumni luar negeri dan dalam negeri. Proses pembelajaran dievaluasi secara struktur dan terukur melalui pemberian nilai dan tugas akhir. Proses akademik juga diikuti dengan kegiatan non akademik sebagai nilai tambah sebagai mahasiswa. Kegiatan non akademik baik yang dilakukan secara internal melalui Organisasi Mahasiswa dan organisasi internal lain.
Mayoritas lulusan UIN Suka adalah cumlaude dengan nilai IPK yang tinggi. Kemampuan yang ditunjukkan oleh IPK merupakan salah satu bagian dari kemampuan kompetensi yang berkaitan dengan nilai. Prestasi tersebut perlu diimbangi dengan kemampuan lain sebagai penunjang dan melengkapi nilai IPK tersebut. Mahasiswa saat ini memiliki potensi yang memadai dengan memberikan keterampilan, soft skill, kegiatan-kegiatan penunjang.
Pasar kerja saat ini, membutuhkan kemampuan yang komprehensif dalam menyelesaikan pekerjaan. Mahasiswa dibekali dengan berbagai keterampilan yang komprehensif penunjang keilmuan dan kemampuan umum untuk lingkup pekerjaan. Kegiatan sebagai pendamping kegiatan kuliah dapat berupa; organisasi dan kepanitiaan, unit kegiatan mahasiswa, magang, kerja part time dengan partner, voulentir, konferensi, dan pertukaran mahasiswa. Keterampilan tersebut diberikan pola yang terstruktur dan dapat menjadi Surat Keterangan Pendamping Ijazah.
Keterampilan lain yang perlu diterima mahasiswa adalah kemampuan dalam soft skill sebagai upaya peningkatan kecerdasan emosi dan peningkatan kemampuan dalam olah pikir dan kepemimpinan. Soft skill-problem solving, public speaking, leadership, time management, critical thinking. Kemampuan soft skill dapat melengkapi kemampuan intelektual mahasiswa yang dapat dipergunakan untuk menunjang pasca pembelajaran (Kusdinar, 2023).
Peningkatan Kreativitas, Prestasi, dan Akhlak Mulia
Proses pembelajaran di perguruan tinggi bertujuan untuk menggali potensi akademik dan non akademik kalangan mahasiswa. Kalangan mahasiswa dikenalkan dengan berbagai kegiatan yang dapat menunjang kegiatan tersebut. Kegiatan yang terangkum pada sikap kreativitas, prestasi dan akhlak mulia sebagai budaya akademik dan non akademik dalam keseharian. Kampus menciptakan budaya toleransi dalam perbedaan, kebersamaan dalam keragaman, berakhlakul karimah dalam keragaman budaya, dan inklusivisme dalam bersikap-berpikir-berperilaku.
Perilaku kreativitas dengan membentuk lingkungan yang mendukung dengan berbagai kegiatan dalam perimbangan fikir dan zikir dalam kesatuan langkah. Mahasiswa diberikan ruang yang luas untuk mengembangkan kreativitas di luar kampus untuk memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih komprehensif. Peningkatan kreativitas diperkaya dengan keikutsertaan lomba di luar kampus pada skala nasional dan internasional. Keikutsertaan di luar kampus dengan cakupan yang lebih luas dapat meningkatkan wawasan, kebersamaan, dan solidaritas antar mahasiswa. Kreativitas mahasiswa bermuara pada sikap kemandirian, independen, dan inovatif pada setiap keadaan.
UIN Suka merupakan perguruan tinggi yang sarat dengan prestasi akademik dan non akademik. Prestasi akademik dirancang melalui perencanaan yang terukur dan berkelanjutan. Identifikasi minat, bakat, potensi setiap mahasiswa melalui pelacakan sejak menjadi mahasiswa baru. Identifikasi menjadi bahan pemetaan kegiatan prestasi mahasiswa secara terencana dan berkesinambungan. Kegiatan dilakukan secara rutin dan berjenjang dengan puncaknya pada skala internasional.
Puncak dari proses pembelajaran di UIN Suka adalah kecerdasan emosional yang menyertai kecerdasan intelektual. Kecerdasan emosional bermuara pada akhlakul karimah dalam berperilaku dimanapun berada. Kebaikan akhlak dimulai dengan lingkungan yang baik sebagai proses yang selalu berkelanjutan di kampus. Proses pembelajaran, penyampaian pembelajaran, komunikasi dan interaksi di kampus merupakan cerminan akhlak yang baik. Sosok pimpinan kampus, dosen, tenaga kependidikan, perkuliahan, kurikulum merupakan role model bagi kalangan mahasiswa dalam melihat dan mempraktekkan akhlak yang baik. Sebagai implementasi yang terukur pada akhlak yang baik adalah pengaturan yang tegas plagiasi untuk seluruh sivitas akademika.
Penciptaan Suasana Lingkungan Kampus yang Asri, Keagamaan, dan Ilmiah
UIN Suka merupakan kampus yang didesain secara ramah lingkungan dengan mempertimbangkan sirkulasi udara yang baik. Kampus dengan desain tropis dengan memadukan kecocokan musim di Indonesia. Pada saat ini, kampus masih mempertahankan desain tropis sehingga kebijakan tentang kebijakan kampus perlu mempertahankan suasana yang asri. Kampus yang ramah lingkungan perlu disesuaikan dengan perkembangan jumlah mahasiswa yang mencapai 22.000 mahasiswa. Lahan parkir menjadi terbatas dengan daya tampung yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan jumlah kendaraan yang ada.
Pendayagunaan lahan yang terbatas dapat diatasi dengan parkir vertical dengan memperhatikan aspek estetis dan kegunaan yang maksimal. Penataan kampus I perlu memperhatikan kapasitas maksimal penggunaan lahan yang ada sehingga perlu kajian dan perencanaan pembangunan kampus yang ideal.
Saat ini, di kampus I telah dihuni 8 fakultas dan 1 pascasarjana dengan jumlah program studi 70. Beberapa fakultas menyelenggarakan program studi baru dengan memaksimalkan Gedung yang ada. Penambahan program studi baru belum berorientasi pada kebutuhan Gedung baru sehingga perencanaan pembangunan Kampus Pajangan belum dapat meyakinkan para pengambil keputusan. Penambahan kelembagaan ini belum memberi keyakinan pengambil keputusan bahwa UIN Suka memerlukan gedung baru sebagai sarana pembelajaran karena Kampus I sudah tidak memadai. Luas kampus I, 14,985 Ha dengan luas lantai 129.000 m2 dengan jumlah mahasiswa tertinggi 23,222 dan jumlah terendah 19,393 dalam dua tahun terakhir. Pada beban puncak jumlah mahasiswa maka rasio luas untuk per-mahasiswa adalah 5,5 m2 suatu luasan yang mendekati angka minimal.
Harmoni keagamaan di UIN Suka bukan hanya dalam berkehidupan satu umat agama tetapi dimulai dengan penerimaan dosen non muslim dalam proses pembelajaran. Kehidupan keberagamaan diwarnai dengan praktik keagamaan, pemikiran keagamaan yang berbeda tetapi tetap dalam bingkai harmoni. UIN Suka mengajarkan pemikiran, praktik keagamaan yang beragam dengan simbol moderasi keberagamaan yang kuat.
UIN Suka merupakan perguruan tinggi yang menghormati dan mengembangkan kebebasan akademi secara bermartabat. Ada 63 guru besar (dan akan bertambah) dari berbagai disiplin keilmuan dan memiliki kompetensi yang baik. UIN Suka mewadahi keahlian pada guru besar dalam wadah dewan guru besar untuk memberikan kontribusi pemikiran untuk masyarakat dan negara. Dewan guru besar memberikan kontribusi pemikiran secara berkala dan dipublikasikan sebagai sumbangsih nyata atas persoalan masyarakat dan arah pengembangan yang lebih baik. Pemikiran dunia kampus dirindukan oleh berbagai kalangan masyarakat karena berdasar pada keputusan rasional dengan Nurani yang bersih. Kontribusi dewan guru besar merupakan kontribusi riil perguruan tinggi kepada masyarakat dan negara. Perguruan tinggi bukan merupakan menara gading tetapi institusi yang berdiri dan berkembang bersama dengan masyarakat. Pengukuran ilmiah yang menjadi riil adalah peran serta para guru besar pembangunan Indonesia materiil dan spiritual.
Jumlah Program Studi saat ini ada 70 dari strata S1 sampai S3 dengan komposisi terakreditasi A= 12, B= 4, Unggul= 36, Baik Sekali= 7, Baik= 7, dan Program Studi Baru= 4. Program Studi di lingkungan UIN Suka juga memiliki akreditasi Internasional FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) sejumlah 18 Prodi. Secara kelembagaan, UIN Suka memiliki kelembagaan yang baik dengan jumlah akreditasi A/Unggul sejumlah 48 Prodi (LPM, 2023).
Pengembangan akademik UIN Suka dilakukan dengan pengembangan kelembagaan dan pembangunan kampus III. Pengembangan kampus III dapat dilakukan dengan pendirian fakultas baru yang memerlukan tempat tempat yang lebih memadai. Lokasi kampus I seluas 14,985 Hektar sudah tidak dapat menampung pengembangan kelembagaan/Fakultas baru. Fakultas yang perlu dikembangkan adalah fakultas berbasis pada sains dan teknologi, maritim dan kelautan dan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Lima tahun ke depan perlu persiapan untuk membuka fakultas baru dengan seluruh struktur dan infra struktur yang baik dan memiliki standar yang tinggi.
Peningkatan Kualitas Dosen dan Staf
Kualitas sumber daya dilakukan dengan berbagai langkah baik melalui soft skill dan studi lanjut. Studi lanjut bagi kalangan dosen memiliki beragam keuntungan, baik secara personal maupun kelembagaan. Secara personal, dosen yang memiliki jenjang studi doktor akan memiliki kapasitas pemikiran yang lebih luas dan dapat berpartisipasi dalam pembelajaran pada strata magister. Keterlibatan dalam karya ilmiah dan penelitian juga dapat meningkat dan produktif dalam skala nasional dan internasional. Secara kelembagaan, dosen dengan pendidikan doktor dapat memperkuat kelembagaan program studi melalui nisbah dosen dengan gelar doktor.
UIN Suka memiliki 700 dosen dan 400 tenaga kependidikan dengan strata level pendidikan dan kepangkatan yang beragam. 700 dosen telah melahirkan 65 guru besar atau masih kurang dari 10% sehingga masih memerlukan penambahan guru besar sebagai perimbangan kualitas akademik dan sumber daya manusia.
Kinerja UIN Suka relatif masih berorientasi manual dengan peralatan komputer. Dosen masih disibukkan dengan persoalan administratif yang belum terintegrasi. Pemenuhan dosen secara administratif seperti SISTER, BKD, SKP.
Pelaksanaan Efektifitas, Efisiensi, Transparansi, dan Akuntabilitas Program
Pengelolaan perguruan tinggi dilakukan secara efektif, efisien untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik dengan penghematan waktu, tenaga, dan sumber daya. Penggunaan teknologi dalam pengelolaan Pendidikan tinggi bukan hanya untuk kebutuhan saat ini sampai lima tahun mendatang, tetapi perlu diproyeksikan untuk kepentingan 25 sampai 50 tahun ke depan. Kebutuhan teknologi berkaitan dengan pengelolaan Pendidikan maupun kebutuhan untuk dosen, mahasiswa dalam mengakses informasi yang relevan.
Teknologi informasi berkaitan dengan pengelolaan akademik, administratif data dosen, data pegawai sebagai big data dan terintegrasi secara sistem. Penggunaan teknologi informasi dapat meminimalisasi jumlah tenaga kependidikan tetapi membutuhkan skill yang terstandar dalam penguasaan pengelolaan sistem.
Perguruan tinggi modern dilakukan secara efektif dan efisien dengan aksesibilitas yang mumpuni. Modernisasi sistem pengelolaan perguruan tinggi terintegrasi antara akademik, administrasi, keuangan sebagai big data. Teknologi informasi yang diperuntukkan bukan untuk kebutuhan sepuluh tahun mendatang tetapi dapat dipergunakan untuk lima puluh tahun yang akan datang.
Kebutuhan akademik berkaitan dengan dokumen dan penyimpanan data mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan (tendik) secara komprehensif, aman, dan mudah diakses dan diintegrasikan sesuai kebutuhan. Administrasi akademik mahasiswa mencakup transaksi kuliah, nilai, tugas-tugas, dan data pribadi yang mencakup aspek pribadi, keluarga, keuangan, potensi, dan kelemahan mahasiswa sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mahasiswa.
Kebutuhan dosen mencakup data pribadi, keluarga, keuangan, hasil karya, mata kuliah, penelitian internal dan eksternal serta potensi dosen untuk mendapatkan gambaran kelebihan dosen untuk dikembangkan ke tahapan yang lebih baik dan berkemajuan. Potensi dosen yang teridentifikasi dan terdokumentasi secara baik memudahkan untuk kegiatan kerja sama atau kinerja yang berkaitan dengan keahlian dosen.
Kebutuhan tendik berkaitan dengan data pribadi, pendidikan, kompetensi, pelatihan-pelatihan, dan kemampuan dasar. Informasi tendik yang komprehensif dapat dikembangkan untuk pengelolaan sistem yang terintegrasi dan dikembangkan pada kemampuan untuk mengelola teknologi informasi. Ke depan kebutuhan tendik dapat efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan lebih ringan dibantu dengan keberadaan teknologi informasi.
Perguruan tinggi memiliki peran untuk menyiapkan sumber daya mumpuni di masa mendatang. Peran perguruan tinggi saat ini bukan hanya mempersiapkan aspek intelektual sumber daya tetapi juga memberikan sentuhan kecerdasan emosional dan kemampuan adaptasi bagi perkembangan zaman. Peran tersebut menjadikan perguruan tinggi selalu kreatif dalam berpikir dan mandiri dengan peran kewirausahaannya. Kemandirian perguruan tinggi menjadi tuntutan dan karakteristik dalam menjalankan operasionalnya.
UIN Suka merupakan perguruan tinggi negeri tertua dan telah melahirkan generasi yang mengisi pembangunan Indonesia. UIN Suka telah menunjukkan dan mempertahankan tradisi prestasi akademik dan non akademik melalui mahasiswa dan alumninya. Tradisi akademik ditunjukkan dengan jumlah prodi yang mayoritas terakreditasi A atau Unggul dan akreditasi institusi yang unggul.
Pembelajaran di UIN Suka menekankan aspek intelektual dan kemandirian melalui kegiatan kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan diimplementasikan melalui kelas maupun praktek yang mempertajam kemampuan mahasiswa. Secara kelembagaan, UIN Suka belum memiliki tingkat kemandirian dengan mengembangkan sumber daya yang dimiliki secara baik. UIN Suka masih mengandalkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagai biaya operasionalnya dengan mencapai 90%. Upaya pengembangan dan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan masih tergantung terhadap besaran UKT. Hal tersebut menjadi ironi dengan jiwa kewirausahaan yang diajarkan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan mahasiswa.
Usia UIN Suka telah memasuki usia 64 tahun dan seusia dengan perguruan tinggi lain yang telah memiliki kemandirian yang lebih baik. Beberapa perguruan tinggi telah mengembangkan unit bisnis untuk memenuhi kebutuhan internal maupun masyarakat. Perguruan tinggi memiliki hotel, swalayan, rumah sakit, catering, dan unit bisnis lainnya.
UIN Suka merupakan salah satu perguruan tinggi negeri tertua di Indonesia setara dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Pengembangan bisnis sebagai bagian kewirausahaan relatif masih tertinggal jauh dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Fenomena yang sama terlihat pada perguruan tinggi di lingkungan PTKIN. UGM telah memiliki 14 anak perusahaan, UNS telah memiliki 12 unit usaha dan perguruan tinggi negeri lainnya.
UIN Suka memiliki 20.572 mahasiswa, ditopang oleh 900 dosen dan tendik, merupakan captive market yang besar yang dapat dikelola dan dikembangkan menjadi unit bisnis sebagai penopang core business UIN Suka, yaitu pendidikan. Pengembangan bisnis melalui berbagai tahapan sampai unit bisnis tersebut berkembang dan secara mandiri dapat memberi kontribusi.
Unit bisnis yang dapat dikembangkan seperti, kuliner, travel-ticketing, hospitality-layanan sewa Gedung, layanan psikologi, layanan bimbingan keagamaan, investasi, layanan teknologi informasi, layanan sosial kemasyarakatan.
Unit bisnis dikembangkan melalui struktur organisasi yang feasible dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang baik dan akuntabel. Unit bisnis dilembagakan melalui direktorat kelembagaan bisnis dengan dasar hukum yang legal dengan wewenang yang jelas dan terukur. Sumber dana dan modal awal berasal dari UIN Suka dengan mekanisme dan prosedur layanan BLU dan pengembangannya. Struktur tersebut diisi oleh dosen dan tendik yang mumpuni dan memiliki visi bisnis dan pengembangan yang inovatif.
Pengembangan bisnis UIN Suka dilakukan secara internal dan pihak eksternal terkait dengan system business to business (B2B) yang saling menguntungkan. Kerja sama dilakukan dengan berbagai pihak dalam jangkauan yang lebih luas sehingga unit bisnis yang memiliki prospek luas dapat dikembangkan secara baik dan menguntungkan. Aset yang dimiliki diharapkan tidak ada yang menganggur sepanjang penggunaannya tidak bertentangan dengan core business dan kebutuhan internal. Jangkauan informasi dan fleksibilitas dalam kebijakan penganggaran menjadi salah satu kunci dalam pengembangan unit bisnis yang dapat memberikan kontribusi.
Pendapatan UIN Suka 2023 ditopang 90% berasal dari mahasiswa. Pendapatan sektor usaha sebesar 0,043% total pendapatan, jumlah yang masih kecil dengan aset yang besar dan produktif serta memiliki captive market yang sangat memadai. Total pendapatan memiliki potensi untuk mengalami peningkatan dengan membuat skema bisnis secara profesional dengan memanfaatkan potensi internal baik dari jumlah sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan aset yang dimiliki. Posisi UIN Suka strategis di tengah kota sehingga menjadi pertimbangan utama untuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat bisnis, pendidikan, maupun kegiatan lain.
Fleksibilitas anggaran UIN Suka relatif terbatas karena bersumber pada UKT. Upaya pengembangan secara mandiri juga memiliki keterbatasan anggaran dan demikian juga dengan peningkatan kesejahteraan bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
*Bakal Calon Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2024-2028 Nomor Urut 12 | Foto uin-suka.ac.id