Home SASTRAPUISI SIAPAKAH IA YANG BERANI BERTARUH ITU?: Puisi-Puisi Khuluqul Karim

SIAPAKAH IA YANG BERANI BERTARUH ITU?: Puisi-Puisi Khuluqul Karim

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

DI MANA DAPURKU?

alamat rumahku telah berubah
beberapa tahun belakangan ini
halaman depanku telah berubah
meja kursi di teras pun menjelma
ruang tamu,
ruang keluarga,
kamar tidur,
kamar mandi,
tak lupa pekarangan belakang
beserta ayam & kelinci piaraan
oh, ya…
ruang makan juga
begitu asing di sini
kau tahu?
asing yang begitu akrab bagiku
menjelma suka menyeruak duka
membubuhi cerita-cerita kita
tapi aku sendiri tak begitu yakin…
dengan kata ‘akrab’ yang kusematkan
terburu-buru sambil lalu—semacam daftar
piket harian menyapu dalam seminggu penuh

lalu, apa yang kumaksudkan dengan ‘rumahku’
yang alamatnya berubah beberapa tahun lalu?

sebentar, tunggu! aku lupa
aku telah kehilangan dapurku

2024

BUKIT BINTANG
: bersama en

semacam perayaan kecil-kecilan
pada ketinggian dan ketanggungan

menjelang petang
membarengi pergantian
terang dan suram
siang dan malam
mentari dan rembulan
masa silam dan hari depan

semacam perayaan kecil-kecilan
pada ketinggian dan ketanggungan

cerita-cerita berpendar
dari kata menuju makna
dari rasa menuju entah
diikuti tutur lelampu urban
yang menyala perlahan
menyulut pertanyaan

: mau beranjak ke mana kita?

2024

SINGKAT

waktuku tidak lama, kau tahu?
dan kau hanya mempercepatnya,
tanpa menyisakan jejak barang
sejengkal saja. bukanlah sia-sia,
apalagi sesuatu yang percuma.
hanya saja waktuku tidak lama.

2024

SIAPAKAH IA YANG BERANI BERTARUH ITU?
: alm. Ghoz TE

hei! siapakah ia yang berani bertaruh itu? ia yang hati-hati kau sematkan dalam larik-larik sajak kau, yang kau sebut-sebut kita; pejalan kaki itu. mengapa kau cukup bersitegang dengan diri kau sendiri, berusaha bawa serta ia pulang dalam perkabungan telanjang?

kini, sudahkah kau temukan sesuatu di tepian telaga itu? sungguh kau tak ingin luka, bukan? aku yakin benar soal itu. tapi kata kau, setiap luka menggeluti siasat tanah moyang berantah. dan kecemasan itu…

aku sendiri di sini berdiri seolah tanpa keyakinan, berusaha menafsir rasi-rasi bintang ke dalam takdir yang panjang.

kau mengajak aku saksikan gagapnya pertarungan antara jarak dan keterasingan. ayo taruhan, kata kau, tak ada pahlawan besar lahir dari para pecundang. aku tak benar-benar berani sanggupi taruhan itu. lantas siapakah ia yang berani bertaruh dalam sajak kau?

yang kini juga aku.

2024

KHULUQUL KARIM Lahir di Gresik, Jawa Timur. Sedang belajar berjalan di Teater Eska sembari menyelesaikan studi S1 di jurusan Aqidah & Filsafat Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beberapa puisinya termuat dalam buku kumpulan puisi “Bunga Waktu” (2023).

Ilustrator Siti Hajar Fauziah | Editor Selo Rasyd Suyudi