Home - Lagi, Aksi APMP Boikot Pemilwa

Lagi, Aksi APMP Boikot Pemilwa

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

UIN Sunan Kalijaga (22/4). Aksi yang mengatasnakan Aliansi Partai Mahasiswa untuk Perubahan (APMP), kembali menuntut agar Pembantu Pektor III, bidang kemahasiswaan, termasuk Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan turun dari jabatanya. mereka dianggap tidak mampu mengakomodir mahasiswa secara utuh dalam Pemilihan Umum Mahasiswa UIN Suka kali ini. Aksi tersebut berujung bentrokan dengan petugas keamanan dan pembakaran ban di depan gedung Rektorat sebelum akhirnya para demonstran merangsek masuk kedalam gedung.
Aliansi gabungan dari beberapa partai antaranya Partai Aliansi Demokrasi (PAD), PAS, Pencerahan dan Proletar tersebut menuntut pembatalan Surat Kuasa Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) yang dinilai telah menciderai demokrasi. Tak hanya itu, mereka juga menolak Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Dema Mahasiswa (DEMA) 2011/2012 karena dianggap tidak sesuai dengan kinerja yang terlihat. Mereka sepakat untuk melakukan boikot terhadap Pemilwa kali ini karena dinilai telah mencidrai demokrasi.


Menurut Erik Eka Saputra, Kordinator lapangan (korlap) dari partai Pencerahan menuturkan bahwa PR III dan para birokratnya telah melakukan kecurangan dan pengambilan keputusan sepihak. Erik juga kecewa terhadap ketidak transparansian LPJ DEMA dan strukturisasi pemilwa kali ini. Erik juga mengkritisi metode pencoblosan yang ia anggap hanya akan menimbulkan kecurangan, ia mengusulkan bahwasanya pencoblosan seperti itu harus di ubah menjadi sistem online yang hasilnya lebih ketat.
“Konsolidasi ini bertujuan untuk membenahi pemilwa ke arah yang lebih baik, yang lebih demokratis, maka dari itu kami disini menunggu PR 3 dan rektorat untuk meminta pertanggungjawaban atas kecurangan-kecurangan yang telah di lakukan. Kami tunggu sampai sore, kalaupun tidak juga datang, kami akan melakukan Pemilwa tanding” tegas erik.

Dalam aksinya mereka akan melakukan pemilwa tanding dengan mengakomodir seluruh mahasiswa untuk mengumpulkan semua KRS mahasiswa.

Menurut Majid korlap dari PAD kebijakan sitem pemilwa kali ini hanya memihak pada satu partai, ketidakadilan tersebut mengindikasikan adanya kosolidasi diantara mereka yang berbau kecurangan dalam sistem pemilwa.

Sampai pada pukul 13.00 WIB, masa aksi memilih membubarkan diri setelah mengetahui Rektor dan PR III tidak menemui mereka, “kami kecewa belum mendapat tanggapan dari Rektor dan PR III, walaupun begitu kami tidak putus asa, kami akan melakukan aksi dengan masa yang lebih banyak” ujar Adi korlap dari partai PAS.

Sementara itu, Imam Nawawi S ketua KPUM merespon aksi ini dengan biasa saja. “yang mereka tuntut itu kan mencabut SK KPUM saya kan hanya menjalankan tugas, silahkan tanyakan ke DEMA. Jangan salahkan saya” terang Imam. [Robandy]

Editor: Taufiqurrahman