Jika jurnalisme telah ditunggangi kepentingan, sastra ditunggangi keberpihakan, maka menarilah.
lpmarena.com, Itulah kata pembuka yang diucapkan oleh Master of Ceremony (MC) dari acara Kalijaga Menari yang digelar tadi malam, (14/05). Setelah sebelumnya penonton disuguhkan oleh tarian Saman, acara dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (FAIB), Ahmad Fatah di bawah hujan rintik-rintik. Ia mengatakan bahwa kreatifitas seni bukan hanya enak dipandang mata tapi juga membawa nilai keislaman, sebagaimana UIN Sunan Kalijaga ini.
Acara yang dilangsungkan di gerbang budaya (Depan FAIB) itu digawangi oleh Adab Dance Community (ADC). ADC sendiri berada di bawah naungan BEM FAIB dan baru terbentuk tahun ini.
Seperti yang diungkapkan Hilman Abdullah, ketua BEM FAIB, acara dengan tema Kalijaga Menari itu bertujuan untuk mengembangkan seni tradisi budaya bangsa. “dan sekarang tuh seni sudah menjadi euforia ya khususnya di UIN. Walaupun bukan kampus seni kayak ISI tapi banyak sekali bermunculan,” tambah mahasiswa Bahasa Sastra Arab semester VIII itu.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, “ini adalah produksi pertama namun kami punya cita-cita agar acara ini menjadi acara tahunan. Meskipun ruang lingkupnya baru beberapa tarian daerah.”
“Kalijaga Menari adalah konsep produksi yang mengedepankan tentang kegiatan tari, namun bukan hanya menari. Ini menjadi sebuah pembuktian mahasiswa fakultas adab, karena kan ada embel-embel ilmu budaya. maka dengan adanya ilmu budaya ini kami berpikir relevan apabila kami mengembangkan seni tradisi bangsa khususnya dari tari,” tutur Hilman.
Acara yang dimulai sekitar pukul 19:30 itu menampilkan 9 tarian, yaitu tari Saman sebagai pembuka acara, Bedoyo, Kretek, Jaipong, Topeng lolo, Ingsun, Gambang suling dan Arabik dance yang menjadi satu tarian modern acara itu.
Hilman menambahi, “Konsep awal acara di CH. Namun karena CH sekarang tidak bisa untuk pertunjukan, dan hanya seminar, akhirnya kami larikan ke MP, tapi di MP ternyata ada acara, kami larikan ke gelanggang, namun di gelanggang tidak sesuai dengan konsep kami, sehingga kami milih disini. sudahlah kita buktikan bahwa kita bisa,” tangkasnya. (Ulfatul Fikriyah)