Lpmarena.com,Organisai gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Jogja bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Australian Aid, serta Pusat Studi Wanita (PSW) UIN Sunan Kalijaga mengadakan Training for Trainersatau TOTdalam rangka pencegahan korupsi. Acara yang berlangsung 2 hari itu diikuti 39 perempuan berbagai profesi dan beberapa organisasi mahasiswa, Relawan Anti Korupsi, Darma Wanita dan Ibu-ibu PKK.Bertempat di gedung PKSI lantai 3 UIN Suka
Alimatul Qibtiyah, Ketua SPAK mengungkapkan alasan diadakannya acara tersebut. “Latar belakang diadakannya acara ini yakni untuk membantu KPK dalam rangka mengurangi korupsi di Indonesia. Mengapa perempuan? Karena perempuan masih diyakini sebagai garda terdepan sebagai pembentuk utama dan pertama (watak) dalam keluarga,” ungkap Alim.
Hal senada diungkapkan Judhi Kristantini,fasilitator acara tersebut. “Perempuan itu perannya sangat besar, sebagai ibu, istri, aktivis, dan sebagainya, untuk itu keikutsertaannya sebagai pencegah sangatlah diperlukan,” ungkap Judhi. Ia juga memberikan pengetahuan tentang undang-undang anti korupsi, serta memberi bekal fasilitas untuk agen SPAK baru dalam menyebarkan nilai-nilai anti korupsi di masyarakat.
Pemberantasan korupsi bukan hanya tugas KPK, tetapi masyarakat juga berkewajiban dalam hal itu. “Dampak dari korupsi itu sendiri sangatlah merugikan rakyat dan negara, di mana dengan adanya korupsi uang negara yang harusnya untuk membiayai rakyat malah dipakai memperkaya diri sendiri, untuk itu mari kita sama-sama memberantasnya, karena itu merupakan tugas kita bersama,” ujar Nia Karnila, salah satu peserta. (Siti Umaiyah)
Editor : Ulfatul Fikriyah