Home - Islam Nusantara dalam “MATJA”

Islam Nusantara dalam “MATJA”

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, Menyambut muktamar ke-33, Nahdlatul Ulama (NU) mengadakan pameran lukisan bertema “MATJA: Seni Wali-wali Nusantara”. Pameran ini sebagai upaya ekspresi dan impresi “Islam Nusantara” yang menjadi tema besar muktamar.

Pameran pembukaan diadakan di Jogja Nasional Museum, Senin (27/7) malam dengan menghadirkan para aktivis NU dan para seniman. Pameran lukisan yang melibatkan 50 perupa ini akan dilaksanakan selama empat hari, 27-30 Juli 2015.

Islam Nusantara sendiri menurut Agus Sunyoto, tokoh NU, memiliki arti Islam hasil interaksi, kontektualisasi, indigenisasi, vernakularisasi antara Islam yang berasal dari berbagai negeri di dunia dengan realitas sosial, budaya, sastra, pendidikan, dan pengetahuan yang sudah ada di Indonesia.

Salah satu dari tradisi Islam Nusantara khususnya seni rupa, tidak selalu didominasi oleh budaya arabisme yang identik dengan kaligrafi. Islam Nusantara punya tradisi yang khas, salah satunya yang bisa diilhami dari gerakan asimilasi warisan Wali Songo. Dan Matja sendiri merupakan turunan pertama Al Quran: iqra’ (bacalah).

“Mengapa Matja? Kita perlu melakukan pembacaan ulang. Matja tidak sekedar membaca, tapi juga menafsir. Islam seseorang terkait dengan apresiasi seninya,” ucap A. Anzieb selaku kurator pameran.

Selain itu, Hasan Basri, ketua pameran mengatakan, NU dalam pameran ini tidak sekedar menempatkan kesenian sebagai alat dakwah. “NU bukan sekedar organisasi kemasyarakatan, tetapi juga pemangku kebudayaan. Tidak hanya memaksakan kehendak sendiri, tapi juga bekerja bersama,” kata Hasan. Menurutnya juga, melengkapi Anzieb, kesenian merupakan tolak ukur kematangan ruhani dan spiritualitas masyarakat. (Isma Swastiningrum)