Lpmarena.com, Rabu (13/01), Lembaga Pers Mahasiswa Pressisi (LPM) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta telah meluncurkan majalah terbarunya berjudul Art Effect “Praktisi Seni” bertempat di ruangan Student Center ISI. Dalam ruangan itu nampak banyak deretan hiasan lilin-lilin kecil di samping panggung serta aroma kemenyan di sekitaran ruangan berbau menyengat.
Pada jam 19.30 WIB, acara baru dimulai dengan pembacaan puisi. Tepuk tangan semakin riuh saat puisi dibacakan oleh Cak Udin mengawali acara tersebut. Acara itu merupakan agenda tahunan yang hingga kini telah meluncurkan keenamnya, mulai dari tahun 2011.
Setelah pembacaan puisi berakhir dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator Aifiatu Azaza Rahmah, Pemred Pressisi. Dalam diskusi itu tema yang diangkat adalah Praktik Kuratorial dan Pentingnya Kurator. Sedangkan narasumber merupakan dosen sekaligus kurator dari ISI Martinus Dwi Marianto dan I Gede Arya Sucitra.
“Seorang kurator harus mempunyai basic karakter yang kuat apabila pengen menjadi kurator yang handal. Jika seorang kurator tidak mempunyai basic yang tidak integritas serta propertis itu bullshit!”kata Martinus.
Menurut martinus dalam presentasinya, sebagai kurator yang pekerjaannya sebagai penilai sebuah karya seni apakah karya seni itu layak atau tidak dalam pameran, seorang kurator harus mempunyai rasa yang kuat.
Di akhir sesi diskusi, Aifiatu menambahkan seseorang yang ingin menjadi seorang kurator harus tahu seni. “Mengenal dahulu apa itu seni, mempelajarinya, serta mendalaminya sehingga seiring waktu mampu menilai sebauh karya,” tutur Aifiatu.
Setelah serangkaian acara peluncuran majalah usai, ditutup dengan pembacaan puisi serta foto-foto bersama dengan teman-teman sesama LPM dan para penonton.
Reporter: Ahmad Najib
Redaktur: Isma Swastiningrum